Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa yang Harus Kita Lakukan saat Menunggu Antrean?

25 Juni 2024   20:00 Diperbarui: 25 Juni 2024   20:06 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat mengantre di Bank. Gambar dari Tribunnews.com

Menunggu itu menjemukan, Menunggu adalah pekerjaan yang tidak disukai banyak orang, menunggu juga menjadi pekerjaan yang belum pasti.

Beberapa ungkapan di atas adalah gambaran mereka yang merasakan betapa pekerjaan menunggu itu membosankan. Banyak orang tersulut emosi karena menunggu, bahkan banyak kasus pertengkaran dikarenakan saling serobot tidak sabar menunggu giliran.

Seperti biasa kami bendahara dan petugas pemangku kepentingan Bantuan Operasioanal Sekolah (BOS) saat transfer atau belanja kebutuhan sekolah selalu antre  menunggu berjam-jam di depan teller untuk menunggu giliran dipanggil oleh mesin suara di Bank.

Saya berangkat pukul 4.00 pagi mendapat nomor urut 28. Saat saya konfirmasi yang mendapat antrean no 1 ternyata berangkatnya pukul 02.00 dini hari. Bahkan banyak yang shalat subuh di mushalla samping Bank  karena berangkat sebelum subuh.

Pertama-tama kita menyediakan sendiri kertas kosong, bagi yang datang pertama kali menulis nomor dan asal sekolah. Begitu seterusnya hingga menjelang kantor buka. Kemudian saat jam kantor buka nomor pengambilan langsung dibagi oleh satpam sesuai nomor urut yang tertulis di kertas. 

Begitulah pejuang BOS saat akan transfer dan belanja kebutuhan sekolah. Kami harus pagi-pagi datang supaya mendapat antrean lebih awal. Saat transaksi pun membutuhkan waktu yang tidak sebentar, karena teller akan mentransfer sejumlah belanja kepada toko yang telah kami tentukan melalui Siplah.

Apalagi jika kami harus bareng-bareng dengan keluarnya BOP TK atau PAUD maka harus lebih pagi lagi. Biasanya kami mengetahui siapa saja yang jadual pencairannya sama, bisa jadi bersamaan dengan perangkat Desa, atau BOP Madrasah.

Jika demikian kami harus menyiapkan makanan ringan atau snak untuk menganjal perut saat menunggu hingga beberapa jam lamanya. Mulai subuh hingga sore hari, tergantung mendapat nomor antrean berapa saat kita datang. Ada yang bawa pisang rebus, cemilan hingga getuk, he he.

Nah, saat itulah kita harus pandai-pandai mengisi kebosanan. Lalu apa saja yang bisa dilakukan saat menunggu antrean panjang?

Menulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun