Bagi penulis seperti  Anda dan Anda, saat menungu maka bisa dimanfaatkan untuk menulis.  Menulis tentang kejenuhan saat antre bisa menjadi tulisan.
Menulis menyuarakan isi hati karena bosan menunggu atau menulis puisi tentang apa saja yang bisa menghilangkan rasa bosan. Bahkan ada seorang kawan yang menurutnya menunggu adalah momen mengasyikkan alasannya, dia bisa menulis di saat yang gabut.
Biasanya ruangan dalam Bank tenang dan berAC sehingga kita bisa mengkondisikan untuk menulis. Bisa buka tablet, Ponsel atau laptop sesuai yang kita inginkan.
Ngobrol dengan teman
Saat menunggu paling enak sambil ngobrol dengan teman. Bisa saling tukar informasi ataupun saling berkenalan. Karena mereka yang  datang belum tentu kita mengenalnya. Karena mereka berasal dari lembaga atau sekolah yang berbeda.Â
Saat ngobrol bisa  mengurangi rasa jenuh, apalagi dibarengi ghibah tipis-tipis, he he bisa juga dengan diskusi tentang hal-hal yang lebih bermanfaat. Misalnya tenang Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), tentang Rapor Pendidikan  atau yang lain dan pada ahirnya urutan kita terpanggil sesuai antrean yang didapat.
Ajang silaturrahmi
Saat menunggu bisa saja menjadi ajang silaturrahmi dengan teman. Karena kita akan bertemu dengan teman-teman yang sudah lama tidak berjumpa. Seperti saya, saat melakukan transaksi selalu bertemu dengan sahabat-sahabat yang sekian tahun tidak bertemu dari lembaga dan kecamatan yang berbeda.
Hal ini menambah nilai positif, karena kita bisa mengabarkan keberadaannya sekarang, bahkan bisa saling tukar No Handphone dan sebagainya.
Bapak dan Ibu, menunggu adalah pekerjaan yang membosankan, namun bisa diatasi dan dialihkan pada kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat.
Salam silaturrahmi, semoga bermanfaat.