Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jurus Pendekar, Guru Merdeka Murid Bahagia

15 Maret 2024   06:40 Diperbarui: 15 Maret 2024   16:12 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewi Khusnah, peserta pendekar dari Kabupaten pasuruhan. Dokumen Dewi.

Bu Dewi mengoreksi dan meneliti lembar perlembar mulai dari penulisan huruf kapital juga susunan kalimatnya, yang membuat anak-anak suka, nilai yang diberikan Bu dewi bukan berupa angka-angka tetapi  berupa reword dengan tulisan "Wow tulisanmu keren, tulisannya sudah baus ya, Semoga sukses, semoga tercapai cita-citamu" dan lain-lain yang dapat membuat anak senang menulis.

Selain itu beliau juga memberikan beberapa hadiah terhadap tulisan yang baik berupa pensil, pulpen dan alat tulis lainnya. Hal ini dilakukannya untuk menumbuhkan semangat bagi murid-murid, sehingga mereka merasa senang tanpa terbebani.

Selain itu ternyata Bu Dewi mempunyai pemikiran tentang "Guru Merdeka dan Murid Bahagia". Menurut beliau selama ini guru terdekte oleh banyak administrasi dan panduan pembelajaran yang membelunggu, padahal guru dapat mengupgrade diri terhapadap kompetensi yang ia miliki.

Saat guru telah merasa merdeka dengan langkah pembelajarannya, konten materinya dan metode pembelajarannya maka murid akan merasa bahagia. Saat guru mendampingi dengan perasaan enjoy, bahagia maka pembelajaran di kelaspun akan berdampak pada murid.

Masih menurut Bu Dewi bahwa untuk mengaktualisasikan  jurus "Guru Merdeka, Murid Bahagia" yang menjadi progam unggulan di sekolahnya melalui beberapa tahap yang perlu pembahasan yang mendetail.

Namun saya hanya akan menuliskan garis besarnya saja diantaranya diawalai dengan "Buka Penutup Diri, Pikiranmu adalah Nasibmu, Aku Salah Dia Benar, Berkata positif, Utamakan Keluarga, Lepaskan, Lupakan, Maafkan, Tuhan Berada di Tempat yang Kamu Benci, Cinta Laksana Seorang Ibu. Bagi pembaca yang penasaran dengan jurus Bu Dewi, maka pemcaca bisa berguru dengan Bu Dewi.

Dari pemikiran yang cemerlang tersebut Bu Dewi telah mendesiminasikan kepada seluruh warga sekolah terutama guru, wali murud, juga anak-anak.

O ya motto Bu Dewi adalah "Apa arti hidup kalau tidak bergerak", motto yang sesuai dengan program Kemendikbudristek saat ini yaitu guru penggerak, ternya Bu dewi sudah lama menginisiasi bahkan baginya hidup itu harus bergerak.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Bergerak dan menggerakkan energi positif bagi siapa saja yang berada di lingkungannya. Apalagi saat ini beliau menjabat sebagai kepala sekolah maka saat inipun dia menggerakkan semua komponen yang berada di sekolah, utamanya guru dan murid.

Selain motto tersebut diatas ada lagi yang sering disampaikan bahwa perlunya 'cinta tanah air', tanah air di sini menurutnya tanah air ruhani dan jasmani. Tanah air ruhani yang dimaksud bahwa apa yang kita lakukan penuh kesadaran, sehingga akan menambah rasa syukur kita terhadap Allah Subhanahu wa taala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun