Â
Hari ini, tanggal 18 Februari 2024 adalah hari yang membahagiakan bagi 337 santri Taman Pendidikan Alquran se-Kecamatan Singgahan. Pasalnya, mereka dinyatakan lulus munaqosah dan berhak mengikuti wisuda akbar yang diselenggarakan oleh LPPTKA-BKPRMI Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban.
Sebelumnya mereka telah mengikuti kegiatan munaqosah atau ujian kelulusan santri TPA. Syarat lulus munaqosah adalah santri yang hafal 12 ayat pilihan, 23 surat-surat pendek dan 23 doa-doa harian. Selain itu juga mengikuti ujian praktik sholat dan thoharoh.
Dan yang tak ketinggalan adalah mereka harus bisa membaca alquran dengan tartil, sesuai dengan tajwid dan makhorijul hurufnya benar dan lancar. Kelima syarat itulah yang mengantarkan mereka lulus dan berhak mengikuti wisuda.
Acara yang digelar di halaman SMP 1 Singgahan tersebut berlangsung secara hikmad dan meriah. Acara dihadiri oleh Camat Singgahan yang diwakili oleh Sekcam Singgahan. Dalam sambutannya beliau memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya wisuda ini.
Semua ini adalah bagian dari pembekalan masa depan anak dalam menghadapi zaman yang akan datang. Mereka harus dibekali dengan pendidikan agama yang menjadi tuntunan hidup dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
Selain itu Ketua DPD Kabupaten Tuban Ust. Subhan dalam sambutannya juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada semua lembaga dan juga wali santri yang telah banyak memberikan kontribusi terhadap terselenggaranya kegiatan tahunan yang menjadi program dari DPD Kabupataen Tuban.
Kegiatan munaqosah dan dilanjutkan dengan wisuda ini adalah bagian hilirisasi Taman Pendidikan Al-Qur'an yang menjadi program tahunan dalam menfilter sejauh mana out put dari pembelajaran Al-Qur'an ini dibumikan di Kota Tuban yang terkenal dengan Bumi Wali.
Setelah prosesi wisuda yang dibuka oleh ketua DPD Kabupaten Tuban acara diteruskan dengan Sungkeman. Acara sungkeman ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan rasa takdzim bagi para santri kepada orang tua masing-masing bahwa selama ini mereka telah banyak berkorban demi kebaikan anak-anaknya.
Suasana sungkeman ini hening dengan iringan  musik yang menyentuh, kata-kata renungan dan penyesalan atas apa yang selama ini mereka lakukan pada orang tua, permohonan maaf, dan doa- doa yang selalu mereka minta di setiap penghujung malam diungkapkan secara takdzim dan syahdu menambah suasana haru dan menyentuh.