Berlibur adalah hal yang menyenangkan. Semua orang pasti setuju dengan pendapat ini. Apalagi bagi  mereka yang masih sekolah liburan adalah hal yang ditunggu.
Saat guru mengumumkan libur, anak-anak mengungkapkan berbagai macam perasan gembiranya, ada yang bertepuk tangan, ada yang mengatakan 'Horeee', ada yang pukul-pukul bangku, ada yang berloncat-loncat dan lain sebagainya.
Bukan hanya anak-anak, bahkan orang dewasa atau orang tua pun saat mendengar tanggal merah atau cuti bersama tak berbeda dengan mereka yang masih berstatus pelajar. Ungkapan perasaan gembira juga dirasakannya.
Saya sendiri pun sama saat akan liburan, berbagai rencana pun sudah disiapkan, mudik ke kampung halaman, berkunjung ke sanak family, mengajak anak ke Pantai, menginap di villa dan lain sebagainya.
Saya sendiri merencanakan jauh-jauh hari, ingin menikmati liburan bersama dengan keluarga. "Menginap di sebuah villa dengan bakar-bakar jagung, sepertinya menyenangkan Ma", ujar nakdis saat itu.
"Boleh, namun setelah itu kita berkunjung ke rumah Nenek Ya", Jawabku setuju namun bersyarat.
Hari yang ditunggu pun tiba. Liburan hari pertama kita menginap di sebuah villa, sesuai rencana, setelah itu pergi ke rumah nenek, dan bersilaturrahmi kepada family di kampung.
Tak terasa sepuluh hari sudah berlalu, liburan yang menyenangkan sekaligus membahagiakan. Kita benar-benar menikmati quality time bersama keluarga. Â Juga bertemu dengan saudara-saudara di kampung yang sudah lama tidak saling berinteraksi.
Sungguh situasi yang membahagiakan dan menyenangkan, bisa bersilaturrahmi dan berkunjung kepada sanak saudara. Sesuai hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhori Muslim  yang berbunyi ; "Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah Ia bersilaturrahmi". Semoga silaturrahmi yang kami lakukan membawa keberkahan. Amiin.
Namun saat harus mengahiri liburan ini, dan kembali bersekolah, dan bekerja, tiba-tiba muncul perasaan belum siap, ada rasa yang hilang, ada kegalauan yang tak rela meninggalkan kenyamanan dan kedamaian hati yang terlena dengan rasa bahagia. Mungkin ini yang dimaksud dengan post holiday blues.