Penen merupakan masa yang ditunggu para petani, hal yang membahagiakan setelah menunggu beberapa masa. Setelah merawat selama kurang lebih 120 hari, baru terbayarkan jerih payahnya. Mulai menyemai bibit, menanam, memupuk, mengairi sawah hingga tumbuh padi yang subur.
Semua dilaluinya dengan giat dan penuh harap nantinya akan memanen dengan biji padi yang baik dan berkuatlitas. Tumbuhnya padi yang berisi dan menguning menjadi angin segar bagi petani. Harapan untuk memenuhi kebutuhan yang ditangguhkan karena menunggu hasil panen sudah ada di depan mata.
Namun harapan untuk memanen padi tersebut terkendala, karena bukan hanya pemilik sawah yang ingin memenen padinya namun mereka pesawat kecil yang beterbangan di udara juga menginginkan padi para petani tersebut. Sikap geram para petani karena ingin memanen secara utuh namun masih saja ada hama yang mengusik ketenangan para petani tersebut.
Di daerah saya tepatnya di Desa Mulyorejo Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban Jawa Timur, sudah dua minggu ini petani disibukkan oleh burung-burung yang bertebaran di sawah. Burung-burung itu keluar di pagi hari untuk mencari makananan favoritnya adalah padi yang hampir saja dipanen.
Sehingga mengharuskan para petani berusaha memonopoli hasil panen supaya menjadi miliknya penuh. Banyak usaha dan ihtiyar yang dilakukannya agar panen yang menjadi jatahnya itu tidak diserobot oleh mahluk lain salah satuny, burung.
Bu Hasan contohnya, sebenarnya setiap pagi dia mempunyai kebiasaan jogging pagi. Namun saat ini dia harus menunggu sawahnya dari amukan burung yang kelaparan mencari makan. Bu Hasan tidak sendirian hampir semua penduduk yang mempunyai sawah minggu-minggu ini disibukkan untuk tunggu manuk di sawah masing-masing.
Biasanya mereka berangkat pukul 05.00 WIB hingga pukul  jam 09.00 WIB. Jam-jam itu biasanya burung mencari makan, nanti akan pulang disiang hari dan Kembali ke sawah lagi pukul 16.00 hingga menjelang maghrib. Tunggu manuk menjadi pekerjaan wajib yang harus di agendakan petani saat ini, jika tidak dilakukan, mungkin harapan panen sangat tipis karena padi habis dimakan manuk(burung.Jw).
Tentu burung itu jumlahnya ribuhan, berputar-putar di lahan persawahan kemudian hinggap dari satu tangkai ke tangkai lainnya untuk makan padi di sawah. Keluhan petani semakin menjadi saat mengetahui burung-burung itu sulit dihalau.
Untuk menanggulangi keresahan para petani tersebut ada beberapa upaya yang dilakukan :