Sesuai dengan kalender pendidikan bulan ini sudah waktunya mengadakan Ulangan Tengah Semester. Jika kurikulum-13 kegiatan UTS dilaksanakan serempak dalam satu lembaga. Namun pada Kurikulum Merdeka, memberikan opsi lain kepada guru. Boleh mengadakan juga boleh meniadakan.
Tergantung kepada guru masing-masing. Jika pun telah melakukan tes formatif saat proses pembelajaran sudah cukup maka kegiatan UTS tidak perlu dilaksanakan. Namun jika masih harus dilaksanakan itu pun dipersilahkan, menyerahkan kepada guru masing-masing.Â
"Kan Merdeka?" kata teman saya saat itu.
Namun karena dalam satu lembaga sebagian masih menggunakan K-13 dan sebagian lagi menggunakan Kurikulum Merdeka maka sepakat dewan guru dan kepala sekolah mengadakan kegiatan Ujian Tengah Semester.
Hari itu jadwal sudah saya tuliskan pada anak-anak bahwa besuk lusa kita akan mengadakan ulangan Tengah Semester. Buku baru dari Kurikulum Merdeka saya bagikan di awal tahun Pelajaran baru.
Saat membuat soal UTS sengaja saya mengambil soal-soal yang ada di buku. Saya ingin memastikan apakah anak-anak membaca buku dan belajar di rumah.
Mengapa demikian? belakangan ini saya mengamati anak-anak kurang ada minat belajar, terbukti setiap kali apersepsi dan menanyakan pelajaran yang dipelajari kemarin anak-anak tidak nyambung, hanya beberapa anak yang bisa menjawabnya.
Saat ditanya, "Anak-anak Bu guru mau bertanya pada kalian, jawablah dengan jujur, siapa diantara kalian yang tadi malam belajar?"Â
Anak-anak terdiam. Hanya dua anak yang mengangkat tangan.