Setelah menikmati masa liburan semester dua yang lumayan lama, kurang lebih ada tiga minggu atau 21 hari, tentu ada hal-hal yang menjadi kebiasaan anak yang harus segera ditinggalkan.
Dalam menikmati liburan kegiatan anak tentu beragam, ada yang berlibur ke rumah nenek, diajak jalan-jalan ke pantai, atau cukup di rumah bermain dengan temannya dan lain-lain. Semua kegiatan tergantung bagaimana orang tua memberikan kesempatan terhadap anak.
Saat saya bertemu dengan wali murid ada beberapa yang mengeluhka. "Kapan Bu masuknya, kok lama liburnya?"
"Lo, memangnya kenapa Bu, kan malah enak to liburan", jawabku spontan
"Walah saya lebih senang jika anak-anak masuk sekolah, sejak liburan anak-anak justru bermain HP terus, mager di tempat tidur."
Beberapa orang tua mengeluhkan hal yang sama, bahwa saat liburan anak-anak menghabiskan waktunya justru dengan bermain HP.
Hal ini juga saya rasakan karena anak saya juga masih di bangku SD. Namun sebenarnya orang tua bisa memberikan alternatif kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian anak tidak pada gadgetnya. Saya mengatur aktivitas anak dengan jadwal yang saya sepakati bersama dengan anak.
Berikut kesepakatan yang bisa dilakukan orang tua untuk anak saat liburan tiba.
Pertama-tama, membuat kesepakatan