Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bagaimana Menjadi Single Parent yang Kuat dan Tangguh?

10 Januari 2023   21:36 Diperbarui: 12 Januari 2023   01:51 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perjuangan ibu single parent membesarkan dan mendidik anaknya. Sumber: Pexels via parapuan.co

Membangun komunikasi yang baik dengan anak-anak adalah hal yang harus dilakukan. Menjadi Ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya memang tidak mudah. Anak-anak yang semakin dewasa pasti akan mengetahui keadaan ibunya. Maka berkomunikasi dan saling menguatkan bahwa mereka bisa menatap masa depan dengan baik walaupun tanpa kehadiran seorang ayah di sisinya.

Tindakan dan perilaku kita akan menjadi cerminan anak-anak, maka hendaklah menjaga kehormatan keluarga, sehingga anak-anak akan tetap menjadikan kita sebagai figure atau teladan  yang baik bagi mereka.

Kelima, mendekatkan diri pada Allah meminta perlindungan (tirakat)

Sebagai hamba yang beriman tentu saja harus tahu kewajiban kita. Salah satunya adalah beribadah dan tunduk terhadap segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Ada pepatah yang mengatakan 'Usaha tanpa doa sombong, sedangkan doa tanpa usaha kosong'.

Menjadi hal yang lumrah jika kita meyakini tentang doa, karena doa adalah ruhnya ibadah. Seperti apa yang dilakukan Mbak Wafi di atas, tidak hanya mengandalkan karya dan prestasi saja namun  harus dibarengi dengan doa. Terbukti dia rajin menjalankan salat malam, puasa senin-kamis, juga salat dhuha. Baginya ketiga amalan tersebut menjadi amalan rutinnya yang tidak pernah ia tinggalkan.

Saya menyebutnya tirakat, ya. Tirakat adalah upaya ihtiyar dan doa agar mendapat perlindungan dari Allah SWT. Maka menjadi penting mempunyai amalan yang bisa menjadi rutinitas ibadahnya.  Karena amalan atau tirakat tersebut telah banyak dilakukan oleh para ulama'.

Bapak dan Ibu, menjadi penting untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwa apa yang terjadi adalah yang terbaik bagi kita. Apapun status kita saat ini, Tuhan telah mengatur hidup hambanya jauh sebelum dia dilahirkan.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun