Pertama, berpikir positif
Takdir Allah sudah terukur dan tertakar,artinya hanya diberikan kepada orang-orang yang dianggapnya mampu menerimanya. Maka sebaiknya berpikir positif, menerima keadaan ini dengan hati lapang dan legowo.
Seperti dalam Alqur'an surat al-baqoroh ayat 286 yang artinya: "Allah tidak membebani seseorang kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang ia usahakannya dan terhadapnya ada (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya.
Tidak ada gunanya menyesali diri bahkan meminta keadilan Tuhan, mengapa takdir ini ditimpakan padanya, adalah sikap seorang mukmin yang tidak beriman akan takdir Allah.
Kedua, semangat berkarya dan membangun prestasi.
Bagi wanita pekerja, menjadi single parent justru dapat menambah semangat bekerjanya. Dia dapat membangun prestasi lewat karya-karyanya. Menjadi  alasan yang kuat untuk lebih keras lagi dalam bekerja dan berkarya.
Namun bagi Mbak Wafi sebagai Ibu rumah tangga biasa, baginya  dia tetap berkarya dengan berkomitmen mendidik dan mengantarkan putra-putrinya meraih ilmu seluas-luasnya. Baginya harta yang paling berharga untuk diwariskan kepada mereka(baca putra-putrinya) adalah ilmu yang bermanfaat.
Terbukti saat ini putra pertamanya menjadi ketua IKPM( Ikatan Keluarga Pondok Modern (Gontor)) yang berada di Pakistan, sedang putra keduanya menjadi ketua umum HMJ( Himpunan Mahasiswa Jurusan) di UIN Banten. Sedang kedua putrinya menjadi hafidhoh, tentu ini adalah prestasi yang membanggakan yang telah ditorehkan seorang single parent. Â Â
Ketiga, tetap menjaga kehormatan
Menjadi single parent memang rentan dengan fitnah. Namun demikian kita bisa menghindarinya. Selama terjaga perilakunya, berjalan di atas jalan yang lurus,  tidak berseberangan dengan etika dan adat ketimuran, bahkan dia mampu menebarkan kebajikan di sekelilingnya  Allohpun akan menjaga kehormatannya.
Keempat, menjadi figure yang baik bagi keluarga.