Topik pilihan tentang BB (Bau Bahan) menarik untuk dibahas, sebetulnya ini sesuatu yang privasi. Namun, menjadi penting untuk dibahas karena mengganggu orang lain jika dibiarkan. Nah pertanyaannya pantaskah kita mengingatkan teman bahkan mungkin atasan kita terkait bau badan?
Ada beberapa ilustrasi yang bisa saya ceritakan di sini. Dulu saya punya teman senior. Karena usia lebih tua maka saya anggap senior, ada yang mengganggu saya juga teman-teman yang lain ketika jam istirahat tiba.
Bau badan Bu Een(bukan nama sebenarnya) sangat menyengat. Karena saya orang yang ndablek maka saya anggap santai saja toh terkadang bau terkadang tidak. Hal tersebut ternyata menjadi sesuatu yang tidak mengenakkan, banyak teman-teman yang sengaja menjauhi, karena tidak tahan jika berdekatan dengan Bu Een.
Untungnya bu Een tidak merasa dan tidak tahu, hanya beberapa teman saling bisik jika berada di belakangnya, "He, Bu, saya kalau sedang ngobrol suka menjauh, karena tak tahan baunya", ujar Bu Jaya pada saya.
"Sama Bu, saya juga demikian", sahut Bu Dami
"Maaf teman-teman, kasihan Bu Een, dia tidak merasa seperti itu, kalau begitu besuk kita akan menyampaikan namun dengan hati-hati agar Bu Een tidak tersinggung.
"Mangga Bu, kalau saya sih gak mau resiko, nanti malah salah paham", kata Bu jaya
Selain Bu Een ada lagi seseorang yang saya hormati dan saya cintai, juga mempunyai masalah dengan bau badan yaitu Ibu saya sendiri. Mungkin ini lebih mudah bagi saya untuk memberi tahu Ibu. maklum memang orang dulu kurang pengalaman, juga tidak terbiasa menggunakan deodoran atau minyak wangi.
Suatu saat saya berkunjung kepada Ibu sambil membawakan rexona. Ketika saya tunjukkan Ibu menanyakan : Nduk awakmu nggowo opo", ( Nduk kamu bawa apa)
Ini, Mbok saya bawa rexona, obat lekek(ketiak) biar tidak bau jika berkeringat", jawabku menerangkan. Saya lebih suka berterus terang pada Simbok yang mengalami hal yang sama seperti Bu Een temanku di sekolah.