Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengapa Kita Harus Mendengar Pendapat Anak?

19 Juli 2022   10:28 Diperbarui: 30 Juli 2022   13:17 1483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang Ibu yang mendengarkan pendapat anak. Gambar dari shutterstock

Anak adalah pribadi yang unik. Cara berpikir pun cukup sederhana. Dia mudah dipengaruhi dan belum punya pendirian layaknya orang dewasa.

Sebagai orang tua terkadang banyak sikap kita yang tanpa disadari mendikte anak. Bahkan mungkin apa yang dilakukan tidak sesuai dengan keinginannya, terpaksa dilakukan karena merasa takut.

Sebaliknya  anak ingin bermain ini, tetapi orang tua melarang dengan beberapa alasan yang anak sendiri kurang memahami alasannya. Penting bagi orang tua untuk memahami keinginan anak, salah satunya permainan yang dia suka.

Ada baiknya orang tua memahami dan mendengar pendapat anak, walaupun mereka masih kecil dan belum dewasa. 

Sebagai orang tua kita bisa mempertimbangkan keinginan tersebut selama masih dalam kewajaran dan tidak membahayakan.

Suatu hari seorang ibu merasa bersalah terhadap anak bungsunya, sebut saja Ibu Salma. 

Anaknya yang masih TK tiba-tiba malu keluar rumah, tidak mau bermain dengan teman sebayanya bahkan biasanya dia rajin ke musholla dengan teman-temannya, sejak hari itu dia tiba-tiba malas.

"Ayo Fira, ada temanmu yang menunggu di luar, ajak bermain," kata Bu Salma pada Fira putrinya. Namun Fira tidak mau keluar rumah bahkan dia merasa malu bertemu dengan temannya.

"Nggak mau Ma, Fira malu, rambut Fira pendek," jawab Fira merajuk sambil terisak.

"Gak papa, kamu kan cantik, pantes jika rambutmu pendek," kata Bu Salma memberikan semangat Fira agar tidak mempermasalahkan dengan potongan rambutnya yang pendek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun