"Ma, tolong antarkan aku pipis."
"Ya," sebentar Jawabku. Aku mengantarkan dan menungguinya di depan pintu toilet yang terbuka sehingga aku kelihatan dari dalam.
"Ma, aku gak berani ambil air di kulkas."
"Ya," sebentar jawabku sambil menyapu.
"Ma, ambilkan aku baju, aku takut masuk kamar."
Adalah permintaan putriku selama ini. Aku sendiri kadang merasa kesal dan gemas setiap apa yang dilakukannya selalu minta ditemani. Dia selalu tidak berani sendiri di kamar mandi, di kamar, dan di dapur.Â
Mula-mula saya menganggap biasa karena masih berumur lima tahun, namun saat ini umurnya sudah hampir tujuh tahun tapi rasa penakutnya masih saja menanggapinya.
Terkadang saya sempat ngomel karena menurutku rasa takutnya keterlaluan. misalnya saja dia berusaha menahan pipis karena takut ke kamar mandi. Saya sering mengajak diskusi dengan kakaknya mengapa adik menjadi penakut.
"Terkadang adik itu lihat Youtube hantu-hantunan ma, atau ketika saya melihat drakor horor, dia ikut menontonya. Jadi, dia menjadi penakut," ujar kakaknya pada saya.Â
"O ya benar juga ya," gumamku.