Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Budaya Jawa "Tedhak Siten" Penuh Filosofi yang Sudah Jarang Dilakukan

7 Mei 2022   19:59 Diperbarui: 10 Mei 2022   10:19 4974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Injek 7 juadah pada prosesi tedhak siten| Finna Prima/Nakita.id

Upacara dan piranti tedhak Siten yang perlu disiapkan antara lain:

Tahapan berikutnya, anak masuk dalam kurungan. Ilustrasi gambar dari : suara Jogja
Tahapan berikutnya, anak masuk dalam kurungan. Ilustrasi gambar dari : suara Jogja

Satu, air dan bunga setaman.

Mula-mula anak dimandikan dengan air dalam bak mandi yang sudah dicampur dengan aneka bunga. Kembang warna warni yang harum ini mengandung makna agar kelak dalam hidupnya bisa membawa nama harum keluarganya, menjunjung tinggi derajat orangtua.

Dua, ketan atau jadah tujuh warna

Ketan atau jadah dibuat warna-warni, misalnya merah, hijau, kuning, putih dan lain-lain yang penting berbeda warna.

Setelah dipakaikan baju dengan rapi selanjutnya anak diinjakkan ke ketan tujuh warna. Ini melambangkan bahwa kelak semakin tumbuh dewasa anak akan mengalami beberapa tahap kehidupan.

Di setiap tahapan anak akan mengalami berbagai macam cobaan dan rintangan. Diharapkan anak bisa melewatinya dengan tegar penuh optimis menatap masa depannya.

Tiga, kurungan ayam.

Setelah itu anak dimasukkan dalam kurungan ayam yang di dalamnya diletakkan buku, alat tulis, mainan anak, alat musik, peralatan dokter, makanan dan lain-lain. Diharapkan anak akan mengambil benda-benda yang ada di hadapannya.

Dengan naluri anak yang masih berumur tujuh bulan, benda yang diambil menggambarkan potensi anak kelak dewasa nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun