Tidak seperti biasa pagi ini anakku yang masih kelas satu tiba-tiba merengek minta dibelikan pensil. Â Sejak kemarin sore minta dibelikan, namun karena belum kober ahirnya hanya jawaban "Iya besuk saya belikan",
Pagi harinya,  bangun tidur sudah minta dibelikan pensil, saya bisa memaklumi biasanya anak kecil kalau kemauannya belum dipenuhi, pasti akan merengek, kemanapun ibunya melangkah terus saja dibuntuti dari belakang, "Ma, belikan pensil" beberapa kali dia  meminta dibelikan pensil.
Karena masih rempong ngurusi sarapan di dapur, kembali saya menjawab, "Nanti berangkat sekolah kita mampir toko beli pensil" janjiku menyetujui permintaannya.
Setelah mandi, sarapan juga berpakaian rapi, kita berangkat sama-sama. Di tengah perjalanan tiba-tiba dia bertanya:
"Ma, kata temanku kalau pensil yang sudah pendek segini(sambil menunjukkan jari) masih dipakai, nanti emaknya akan mati",
"Siapa yang bilang begitu",
"Temanku, Caca Ma"
"Wah, ngawur temanmu itu, ya ndak lah", jawabku meyakinkan.
Tiba saya di depan toko dan berhenti untuk membeli pensil. Saya membelikan dua buah untuk anak saya. Sembari menanyakan "Jadi, kamu minta dibelikan pensil karena takut  Mama meninggal?"
Ucapkau sambil menanyakan, sontak dia menangis. Dia takut kehilangan saya karena cerita temannya yang dia pikir cerita itu sungguhan.