Mohon tunggu...
Ruri Zainada Faryana
Ruri Zainada Faryana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta

Pendidikan Sosiologi - UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Metode Pembelajaran IPS dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

28 Desember 2022   23:11 Diperbarui: 28 Desember 2022   23:13 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan zaman memengaruhi bagaimana kurikulum menuntut siswa untuk selalu aktif, kreatif, serta inovatif dalam kegiatan belalar mengajar pada setiap mata pelajaran yang diajarkan. Oleh karena itu, diperlukan juga guru yang profesional. Guru perlu menguasai keterampilannya ketika mengajar, mengetahui potensi, karakteristik, dan sifat-sifat dari peserta didik. Sehingga guru pun perlu memiliki keahlian dalam mengenal berbagai jenis metode yang dapat diterapkan dan mengimplementasikannya ke dalam pembelajaran di kelas.
 
Guru memiliki peran sebagai fasilitator sekaligus komunikator ketika pembelajaran sedang berlangsung. Namun, pada kenyataannya guru lebih banyak membebankan peserta didik. Guru lebih banyak berceramah dan menulis seta menggunakan metode pembelajaran yang kurang menarik. Hal tersebut menyebabkan peserta didik menjadi pasif dan rendahnya minat belajar peserta didik sehingga hasil belajarnya pun menjadi turun.
 
Dalam tulisan ini, penulis memaparkan metode yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPS di dalam kelas.

 
Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPS

Mustapa dan Mukhyar Buchori. (2006:55) mendefinisikan metode demonstrasi adalah cara menyajikan materi pembelajaran dengan memperlihatkan kepada siswa suatu proses, situasi atau objek yang akan dipelajari, baik yang nyata maupun yang ditiru/dibayangkan, dan selalu diikuti dengan penjelasan secara lisan.

Dalam metode demostrasi pada pembelajaran IPS di sekolah, pendidik dapat memberikan contoh video fenomena sosial yang ada di masyarakat dengan menggunakan alat proyektor infokus. Dengan menggunakan media ini diharapkan siswa menjadi lebih termotivasi dan bersemangat dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan mutu dalam belajar.

Langkah-langkah dalam menggunakan metode demonstrasi, yaitu:
a) Memulai demonstrasi dengan kegiatan yang mendorong peserta didik untuk berfikir, misalnya pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga dapat membuat peserta didik tertarik untuk memperhatikan pembelajaran.
b) Hindari suasana yang menegangkan dan ciptakan suasana yang nyaman.
c) Pastiksan bahwa semua siswa berpatisipasi dalam pembelajaran demonstrasi dengan memperhatikan umpan balik dari peserta didik.
d) Memberikan kesempatan pada siswa untuk secara aktif berpikir ke depan berdasarkan dengan apa yag dilihat dari proses pembeajaran demonstrasi tersebut.

Menurut Djamarah, metode demonstrasi adalah suatu cara penyajian pelajaran dengan memperlihatkan atau memperagakan kepada siswa suatu proses, situasi atau objek tertentu yang akan dipelajari, baik yang nyata maupun yang disimulasikan, seringkali disertai dengan penjelasan secara lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran lebih terbentuk, yang membentuk pemahaman yang baik dan utuh. Siswa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa yang disajikan di kelas. Metode demonstrasi memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

Kelebihan metode demonstrasi:
1) Mampu membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkrit, menghindari verbalisme (memahami kata atau kalimat).
2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajarnyai.
3) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
4) Peserta didik didorong untuk aktif dalam mengamati dan menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, serta mencoba melakukannya sendiri.

Kekurangan metode demonstrasi:
1) Metode ini memerlukan dukungan dari keterampilan guru secara khusus, karena tanpa hal tersebut, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
2) Banyak fasilitas seperti alat, tempat, dan biaya yang masih kurang memadai.
3) Demonstrasi membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang dan menyita banyak waktu.

Metode Discovery Learning Pada Pembelajaran IPS

Dalam tulisan ini, penulis juga menyarankan metode pembelajaran dengan metode Discovery Learning. Metode discovery learning ini dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang ketika guru menyajikan materi pembelajaran tidak dalam bentuk final. Sehingga peserta didik dituntut untuk mencari informasi, membandingkan, mengkategorisasikan, menganalisis, mengintegrasikan, mengorganisasikan, serta membuat kesimpulan (Kemdikbud, 2014: 30).
 
Sedangkan metode pembelajaran Discovery Learning menurut Adini (2021: 10) merupakan metode pengajaran yang dilakukan dengan mengembangkan cara belajar peserta didik guna membuatnya menjadi lebih aktif, mandri, dan memiliki pemahaman yang lebih baik. Peserta didik dituntut untuk mencari jawabannya sendiri sehingga dapat megingat materi lebih baik. Metode ini juga dapat dikatakan sebagai metode penemuan yang membuat siswa menjadi lebih aktif mencari, memahami, dan menemukan jawaban atas materi terkait, serta dapat menganalisis informasi yang diperoleh kemudian di transfer kepada masyarakat.
 
Dapat disimpulkan dari kedua definisi di atas, bahwa metode Discovery Learning ini memberikan kesempatan kepadaa peseta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Mengapa demikian? Karena peseta didik tidak hanya menerima informasi dari guru, tetapi juga mencari sendiiri jawaban dan mendapatkan informasi dengan usahanya sendiri. Dalam metode ini, guru hanya menjadi fasilitator yang memberikan arahan agar peseta didik menemukan pemahaman dari konsep mata pelajaran yang telah dipelajari.
 
Adapun keunggulan metode ini menurut Hostan (2014: 287), yaitu: 1) Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah (problem solving); 2) Mendorong peseta didik untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri; 3) Membuat peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan menggunakan motivasi dan memanfaatkan akalnya; 4) Peserta didik memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar dalam kegiatan belajar; dan 5) Peserta didik akan menjadi aktif dalam pembelajaran karena ia berpikir dan memanfaatkan kemampuannya untuk menemukan hasil akhir.
 
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Demaryanti dan Suardi (2019), metode Discovery Learning ini mampu meningkatkan hasil belajar pada siswa SMPN 4 Mataram, terutama dalam mata pelajaran IPS. Sehingga terlihat pada prestasi peserta didik yang meningkat. Dengang demikian, penerapan metode ini dapat meningkatkan aktivitas guru dalam mengarahkan dan memberikan kesimpulan dari mata pelajaran. Sedangkan untuk siswa dapat menjadi lebih aktif dan lebi memperhatikan penjelasan guru dalam proses pembelajaran.

Penulis: Putri Amanda Pratiwi dan Ruri Zainada Faryana dari Pendidikan Sosiologi UNJ 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun