Satu dari sekian banyak bentuk upaya mempertahankan kedaulatan bangsa adalah dengan memberikan jaminan kehadiran negara pada pemenuhan hak-hak anak bangsa. Hak anak Indonesia untuk hidup layak dan mampu bersaing dan mempertahakan segala bentuk jati diri bangsa nya hanya akan terwujud bila pemerintah terdiri dari orang-orang yang bukan merupakan bagian dari agen pemimpin palsu.
Mustahil akan ada upaya memperbaiki apalagi meningkatkan kualitas manusia Indonesia terutama anak-anak yang akan menjadi ujung tombak geliat bangsa kita dimasa depan saat pemimpin tak lebih dari sebatas pengurus peresmian pembangunan tugu.Â
Bangsa ini sudah tidak saatnya lagi cukup dihibur dengan dongeng-dongen lewat susunan beton membentuk monumen yang bersifat tersier dalam kondisi waktu yang semakin menipis untuk menghadapi persaingan masa depan diplanet bumi.
Ada pekerjaan rumah kita bersama yang harusnya kita segerakan, adalah segala urusan yang dapat menjamin terpenuhinya segala hak anak Indonesia. Tentu ini hanya jadi pekerjaan rumah bagi yang punya cinta sejati dengan kekasihnya bernama Indonesia. Tidak perlu bagi yang masih enggan keluara dari zona tipu dan membela yang jelas-jelas menutup akses pada kebenaran dan sedang sibuk dengan dirinya sendiri.
Ada banyak cara untuk menyelamatkan generasi Emas dan membagun manusia Indonesia yang tangguh dan berkualitas. Satu diantaranya adalah dengan tidak membiarkan anak Indonesia apapun agamanya, sukunya, rasnya dan pekerjaan orang tuanya, tumbuh dalam keadaan lapar. Kita sampai disitu juga tidak boleh puas, saat anak-anak Indonesia bisa makan, maka harus dipastikan mereka makan dengan kualitas makanan yang akan menjadi pemicu mereka tumbuh dan berkembang sama seperti teman-teman mereka dinegara yang maju dan sejahtera yang bahkan sebenarnya tidak sekaya Indonesia.
Perlu adanya suplai gizi yang memadai dengan jaringan industri pangan yang tangguh untuk menyelesaikan PR dari generasi pengambil keputusan saat ini untuk pelaku sejarah Indonesia masa depan. Peningkatan produksi dan konsumsi protein yang berasal dari susu , telur, ikan dan daging adalah harus bin wajib. Tidakkah miris saat kita punya potensi dan berkah untuk mewujudkan generasi yang siap bahkan bila harus terbang  kebulan tapi sampai saat ini melihat itu semua dilakukan dengan ogah-ogahan atau bahkan mimpinya diletakkan saja dipojok ruang megah sosok pemimpin, menjadi alas album photo momen rekayasa untuk pengunci citra.
Sekali lagi ini baru akan keluar dari kemustahilan saat pemimpin melihat ini sebagai urgensi yang tidak dapat berjalan sendiri. Saat mencita-citakan anak Indonesia jadi generasi Emas yang berharga dalam eksistensi bangsa di dunia, maka akan terkait erat dengan upaya penyelamatan ekonomi, kedaulatan berbagai sendi seperti pangan, energi dan gizi, kemudian kualitas kehidupan sosial, yang tentunya akan didukung dengan pembenahan pembangunan infrastruktur. Dan kunci lain terwujudnya cita tadi adalah pemerintahan yang berkualitas yang juga punya pengetahuan dan niat baik terhadap kelestarian lingkungan hidup. Tidak dapat dipisahkan, seperti pergerakan Prabowo-Sandi yang tidak bisa lepas dari mimpi besar bangsa menjadi merdeka yang sejati.
Perbaikan suplai gizi dapat memutus mata rantai kekalahan besar bangsa kita yang sejak dalam kandungan telah ditinggalkan negara. Buat apa bernegara bila jaminan kehidupan yang lebih baik hanya untuk sejumput dari genggaman besar jumlah manusia diatas nusantara ini.
Bagaimana suplai gizi dapat menjadi senjata bagi kedaulatan dan kemampuan kita dimasa depan dalam menjalankan peran dimuka bumi dirumuskan Prabowo-Sandi lewat Visi dan Misi yang dengan kemenangan rakyat sebagai goalnya. Seperti pada poin pertama Misi, membangun kembali perekonomian Nasional yang adil, makmur, berkualitas dan berwawasan lingkungan denga mengutamakan kepentingan rakyat Indonesi melalui jalan politik-ekonomi sesuai pasal 33 dan 34 UUD 1945. Dasarnya adalah rakyat.
Sederhananya, Prabowo-Sandi memperhatikan hingga kebutuhan yang mungkin bagi sebagian besar masyarakat adalah kemewahan, kebutuhan anak minum susu. Semulanya adalah Revolusi Putih, kini berkembang menjadi Gerakan EMAS. saat emak dan anak minum susu sebagai kebutuhan harian. Sejak dalam kandungan negara didesign menjemput generasi penerusnya. Yang juga terpenting dari semua itu adalah diwujudkan dalam kedaulatan. Menjalankan bagaimana kita mampu swasembada dan mengecilkan ketergantungan impor pangan hingga suplai gizi nasional bersifat nasionalis, dengan dasar kita mampu, kita bisa, dan harus.
Belum ada tokoh bangsa ini yang segamblang pak Prabowo dalam memaparkan kondisi dan upaya untuk membuat banyak hal jadi lebih baik. Bahwa revolusi putih adalah bagian kecil dalam concern dan gerakan beliau ikut membagun Indonesia sebagai putera bangsa. Bahwa yang sudah beliau rintis berpuluh tahun untuk negerinya ingin beliau besarkan dengan mandat dari rakyat. Bagi saya pantas karena bapak ingin memperoleh mandat untuk menyatukan kekuatan rakyat bekerja sama membangun negeri, bukan iming-iming beton semata. Termasuk dalam memperbaiki suplai dari bahan bakar masa depan nusantara raya ini, gizi bagi anak Indonesia. Supaya tumbuh, supaya hebat.