Magelang-Tantangan dan Rintangan yang dihadapi satker Pemasyarakatan dalam mewujudkan penegakan hukum dan pemajuan HAM harus disikapi dengan baik dan bijak. Menyadari hal tersebut, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Jateng, Kadiyono mengumpulkan Kasatker yang mampu memimpin unit kerjanya dan telah meraih predikat WBK maupun WBBM guna dijadikan pelecut semangat bagi satker lainnya(29/05)
Kadiyono yang bertindak sebagai pembina Apel memberikan arahan bahwa setiap satker perlu merenungi dan menerapkan arahan pimpinan Back To Basic Pemasyarakatan.
"Back to Basic merupakan strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan Pemasyarakatan berdasarkan prinsip dasar Pemasyarakatan yang termaktub dalam peraturan perundang-undangan. Ditambah dengan 3 Kunci Pemasyarakatan Maju, deteksi dini, pemberantasan narkoba serta meningkatkan sinergi dengan APH. Hal ini diterapkan, satker bapak/ibu tidak akan kesulitan dalam mewujudkan WBK dan WBBM" Tandas Kadiyono
Selanjutnya Kadiyono juga menyampaikan terkait penerapan Corporate University.
"Corporate University ini bertanggungjawab untuk dapat memastikan seluruh pegawai belajar dan mempelajari hal-hal secara benar, tentu harus didukung penyampaian pembelajaran yang benar. Kecakapan menjadi hal yang dibutuhkan untuk memulai"Lanjut Kadiyono
Menyinggung terkait pembangunan Zona Integritas, Mantan Kalapas Cirebon tersebut untuk memperkuat data dukung LKE dan RKT.
"Mohon dengan sangat dipahami dan diawasi dalam pemenuhan data dukung pada 8 area perubahan. Hal ini menjadi tolak awal dalam penilaian untuk meraih predikat WBK maupun WBBM" Tutup Kadiyono
Kepala Rupbasan Surakarta,Ratna Dwi Lestari mengamini pernyataan Kadivpas dan menyatakan siap mengajak seluruh pegawai Rupbasan Surakarta untuk memantapkan program 3 Kunci Pemasyarakatan dan Back To Basic.
"Tusi kami dalam pengelolaan basan baran, sinergi dengan berbagai APH dan PPNS telah kami laksanakan ditunjang dengan inovasi LIK MINHAR"Terang Ratna