Mohon tunggu...
Rupbasan Samarinda
Rupbasan Samarinda Mohon Tunggu... Lainnya - Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Kelas I Samarinda

Tempat penyimpanan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara yang berada di Samarinda

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Partisipasi Rupbasan Samarinda Ikuti Sosialisasi Pencegahan dan Simulasi Penanganan Kebakaran

4 Juli 2024   11:41 Diperbarui: 4 Juli 2024   11:43 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Samarinda, 4 Juli 2024 -- Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Samarinda telah melaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan dan simulasi penanganan kebakaran yang diadakan di kantor Rupbasan Samarinda. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan para pegawai dalam menghadapi kemungkinan terjadinya kebakaran.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Rupbasan Samarinda, Bapak Ari Yuniarto, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pemahaman dan keterampilan dalam pencegahan dan penanganan kebakaran. Beliau menyatakan, "Kebakaran adalah bencana yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, pemahaman mengenai cara pencegahan dan penanganannya sangat penting untuk melindungi aset dan keselamatan jiwa."

Sesi materi pertama dibawakan oleh Bapak Imam dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda. Beliau menjelaskan berbagai hal penting terkait kebakaran, dimulai dari penggunaan gas hingga cara memadamkan api yang menyala di gas. Menurutnya, gas merupakan salah satu sumber energi yang sangat berbahaya jika tidak digunakan dengan benar. Beliau menekankan pentingnya memastikan bahwa regulator gas terpasang dengan benar dan tidak ada kebocoran pada selang gas.

Selanjutnya, Bapak Imam menjelaskan tentang berbagai kelas kebakaran yang dibedakan berdasarkan jenis bahan yang terbakar. Kelas A meliputi kebakaran bahan padat non-logam seperti kayu, kertas, dan kain. Kelas B mencakup kebakaran cairan mudah terbakar seperti bensin, minyak, dan cat. Kelas C adalah kebakaran yang disebabkan oleh peralatan listrik yang masih bertegangan, sementara kelas D melibatkan kebakaran logam seperti magnesium dan aluminium. Bapak Imam juga menjelaskan berbagai faktor yang dapat menyebabkan kebakaran, seperti korsleting listrik, kebocoran gas, dan kelalaian manusia.

Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktek di lapangan. Para peserta diajak untuk mempraktikkan cara memadamkan api menggunakan berbagai metode. Praktek pertama adalah menggunakan cara tradisional dengan kain basah. Metode ini efektif untuk memadamkan api kecil dengan menutup sumber api menggunakan kain yang telah dibasahi, sehingga api tidak mendapat pasokan oksigen dan akhirnya padam.

Selanjutnya, para peserta diajak untuk menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Bapak Imam menunjukkan cara yang benar untuk menggunakan APAR, mulai dari menarik pin pengaman, mengarahkan nozzle ke dasar api, menekan tuas, dan menyemprotkan media pemadam sampai api padam. Penggunaan APAR dinilai sangat efektif untuk memadamkan api pada tahap awal kebakaran, sehingga dapat mencegah penyebaran api lebih luas.

Terakhir, peserta juga diperkenalkan dengan penggunaan fireblock. Fireblock adalah alat pemadam kebakaran yang dirancang untuk memadamkan api secara otomatis. Bapak Imam menjelaskan bahwa fireblock dapat ditempatkan di area yang rawan kebakaran dan akan secara otomatis memadamkan api ketika suhu di sekitarnya mencapai titik tertentu.

Kegiatan sosialisasi dan simulasi ini mendapat respon positif dari seluruh peserta. Mereka merasa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang sangat berguna untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran. Kepala Rupbasan Samarinda, Bapak Ari Yuniarto, mengapresiasi kehadiran dan pengetahuan yang dibagikan oleh Bapak Imam dan Bapak Willie dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda. Beliau berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan secara berkala untuk memastikan seluruh pegawai selalu siap dalam menghadapi situasi darurat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun