PALEMBANG - Jajaran Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Palembang mengikuti upacara peringatan Hari ulang Tahun (HUT) republik Indonesia ke-79. Bertempat di halaman Kantor Imigrasi (Kanim) kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Palembang, Jln. Pangeran Ratu Kec. Seberang Ulu I - Palembang. Para peserta tampil mengenakan pakaian adat daerah (17/08).
Upacara ini diikuti 7 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenkumham sekitar Palembang. Ketujuh UPT tersebut adalah: Kanim Palembang selaku tuan rumah, Lapas Kelas I Palembang, Bapas Kelas I Palembang, LPKA kelas I Palembang, Rutan Kelas I Palembang, LPP Kelas IIA Palembang, dan Rupbasan Kelas I Palembang, serta ditambah dari jajaran Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sumsel.
Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sumsel, Ilham Djaya. Dalam amanat upacara ini, Ilham membacakan pidato sambutan dari Menkumham RI, Yasonna H Laoly. Bahwa tema besar yang diusung dalam memperingati HUT RI ke-79 ini adalah "Nusantara Baru Indonesia Maju". Tema ini adalah refleksi semangat gotong royong untuk menjadikan Indonesia negara yang maju dan berdaya saing tinggi.
"Tema besar yang diusung dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-79 ini adalah 'Nusantara Baru Indonesia Maju'. Nusantara baru adalah refleksi dari semangat gotong royong kita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan berdaya saing tinggi. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, kita perlu menyatu dalam visi dan misi bersama agar mencapai tujuan bersama kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia". Ujar Ilham saat membacakan pidato Menkumham.
PENILAIAN PAKAIAN ADAT TERBAIK
Setelah upacara selesai dilaksanakan, para Kepala Divisi (Kadiv) Kemenkumham Sumsel memilih 8 peserta yang mengenakan pakaian adat terbaik. Terdiri dari 4 peserta laki-laki dan 4 peserta perempuan.
Pegawai Rupbasan Palembang a.n Aprianto terpilih sebagai salah satu peserta yang mengenakan pakaian adat terbaik. Dengan mengenakan pakaian si Pitung, tokoh Jawara legendaris dari adat Betawai. Yang membuat Aprianto terpilih sebagai salah satu peserta terbaik adalah karena Beliau mengenakan golok sebagai ciri khas jawara sungguhan, selain karena mengenakan sandal khas jawara.
Aprianto merasa terkejut dan tak menyangka terpilih sebagai peserta yang mengenakan pakaian adat terbaik ini. Pasalnya beliau tak terlalu berharap dan tak banyak yang dipersiapkan.
"Saya tak menyangka terpilih sebagai peserta yang mengenakan pakaian adat terbaik di tahun ini. Karena sejak 2018 setiap upacara HUT RI, saya selalu mengenakan pakaian si Pitung ini. Dan tiap tahun itu pula saya tak pernah terpilih. Tapi tahun ini saya terpilih, sungguh tak disangka. Di tahun ini saya agak beda dari tahun sebelumnya adalah saya mengenakan ikat pinggang khas jawara dan membawa golok. Saya terpilih kali ini karena tadi permintaan dari panitia yang membawa golok, maka saya maju dan tunjukkan golok saya, karena itulah saya terpilih, heheheeee." Ujar Aprianto kepada tim Humas Rupbasan Palembang sambil tertawa bahagia.