Mohon tunggu...
Runner ID
Runner ID Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kaum Perempuan Bahayanya Cuma Punya Satu Anak

17 Mei 2015   21:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:53 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Khusus Kaum Perempuan - Jangan Mau Cuma Punya Satu Anak

Bahayanya Cuma Punya Satu Anak (Laki-laki)

TULISAN PENDEK ini masih ada sangkut pautnya dengan isu yang masih hangat diperbincangkan di Dunia Maya. Yaitu siapa lagi kalau bukan tertangkap basahnya Si Model berinisial AA. Dan beberapa waktu sebelumnya dipanaskan oleh wacana Gubernur DKI Jakarta Bpk. Ahok tentang sertifikasi PSK. Dan hingga saat ini masih hangat diperbincangkan oleh ibu-ibu di lingkungan Anda.

Kembali sejenak beberapa tahun ke belakang. Kembali lagi ke permasalahan cara mengatasi meledaknya populasi penduduk yang berdampak pada permasalahan Sosial yang sangat kompleks. Dengan jargon Keluarga Berencana alias KB, membatasi jumlah anak, dua anak cukup. Namun ada trend lain yang menghinggapi pasangan muda waktu itu. Satu anak cukup, apalagi kalau anak pertama adalah laki-laki banyak yang memutuskan tidak punya anak lagi. Yaa, apalagi di masyarakat Indonesia masih memandang punya anak laki-laki lebih istimewa daripada anak perempuan. Karena anak laki-laki akan meneruskan keturunan dan bakalan mengurus anda di masa Pensiun nanti. Lepas dari masalah ekonomi yang memandang punya satu anak lebih baik daripada mengurus dua anak atau lebih.

Kembali lagi ke masa kini.

Apalagi kalau anda rajin di Medsos anda akan tahu menderita kaum Jones dan Meme tentang mereka yang hampir setiap hari tiada habisnya di produksi untuk mengumbar betapa malangnya menjadi Jones. Terus apa hubungannya dengan punya satu Anak laki-laki.

Menurut data statistik sekarang ini jumlah penduduk Indonesia khususnya kaum pria di usia produktif telah melampaui jumlah penduduk Perempuan. Dan trend kelahiran juga tidak beda jauh. Dengan perbandingan per 1.000 laki-laki banding sekitar 990 perempuan. Disini pun telah menunjukkan angka yang sangat mencengangkan apalagi di totalkan jumlah penduduk Indonesia usia produktif yang melebihi angka lebih dari 100 juta jiwa. Berapakah jumlah totalnya saya gak tahu pasti.

Dari angka di atas bisa anda bayangkan berapa banyak jumlah kaum laki-laki yang bersaing harus berjuang mendapatkan pasangan. Hmm, apalagi bila di kaitkan dengan kaum perempuan yang menginginkan kriteria pasangan mereka maka makin runcing lagi jumlah laki-laki dalam mendapatkan pasangan hidup mereka.

Dari tulisan yang pendek ini bisa kita ambil kesimpulan banyak kaum adam yang akan menjadi jomblo seumur hidup. Nah pertanyaannya ke manakah mereka akan menunaikan kebutuhan mereka.

Mungkin inilah akar masalah dari itu yang masih hangat diperbincangkan di medsos. Nah, judulnya kan bahayanya cuma punya satu anak dan itu laki-laki doang. Mari lihat di sekitar anda. Sekarang ini banyak sekali pasangan yang memutuskan punya satu anak saja. Apalagi kalau anak pertamanya adalah laki-laki. Dan apabila mendapati anak pertama mereka perempuan mereka masih berharap untuk mempunyai anak lagi  yaitu anak laki-laki. Dan walaupun di luar sana masih banyak yang punya anak lebih dari dua, di tahun tahun sekarang ini sudah mulai terasa dampaknya. Yaitu banyaknya kaum Jones yang mungkin bakalan jomblo seumur hidup mereka.

Untuk kaum perempuan, kalian semua sangat berperang penting dalam memberantas penyakit Masyarakat ini yang hampir tidak ada obatnya. Dan kalian bisa minimal bisa memulai dari rumah tangga kalian. Jangan mau cuma punya satu anak. Jangan biarkan Masa depan Anak laki-lakimu berakhir di pelukan Perempuan Jalang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun