Kemudian sesampainya pada sebuah nilai yang ganjil atau genap utuh tak setengah sekalipun pikiran mendapatinya, tentang mengumpulkan sejauh mana daya agar tak tercecer sepanjang persetubuhan
Dipungutnya selagi jari bisa menggapai rengkuh di balik kelambu
Keranjang berisi air dan di atasnya api menghitam karenanya membuat konsentrasinya tak mendidih walau tak bersinggungan erat
Segala keutuhan atau keterpisahan pastilah awal dari molekul. Entah yang menggumpal yang kemudian melalui sungut-sungut halus yang mengisyaratkan mereka bercinta mesra, mendekap, melengket cairan hangat, memeras mendegubkan sengal nikmat pada tiap getaran punya isyarat. Setiap isyarat ada tanda, meraba tanda pada tiap titik berbeda, lekuk-lekuk indah mengeluarkan aroma anggur di tiap wanginya berbeda, beda maya di balik beda nyata.
Nyata kawin dalam maya tiap memusatkan energi sampai klimaks yang marem, maya dalam kesadarannya orgasme nyata terpecah keringat menjadi Nil, yang arusnya menyeret tubuh tegang, tiap gelombangnya menyeret pula rona mata yang bersenggama dengan objek yang tertangkap pupil dan diolah retina.
Sepanjang sampai jauh persetubuhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI