Ginggangtani, Grobogan - Di tengah arus modernisasi yang kian deras, Madrasah Diniyah tetap berdiri kokoh sebagai salah satu pilar utama dalam membentuk karakter dan memperdalam pemahaman agama generasi muda Indonesia. Menyadari pentingnya peran lembaga pendidikan ini, mahasiswa KKN-052 IAIN Kudus yang sedang bertugas di Desa Ginggangtani mengambil langkah proaktif dengan berpartisipasi dalam kegiatan mengajar di Madrasah Diniyah Al-Ma'had Islam.
Program yang diinisiasi oleh tim KKN-052 ini diselenggarakan tiga kali dalam seminggu, di mana para mahasiswa terjun langsung membantu para guru dalam menyampaikan pelajaran agama kepada anak-anak. Kegiatan ini bukan sekadar transfer ilmu, melainkan juga menjadi jembatan penghubung antara mahasiswa dengan masyarakat setempat, menciptakan ikatan yang lebih erat dan membangun rasa saling percaya.
Ustazah Rohmah, salah seorang pengajar di Madrasah Diniyah Al-Ma'had Islam, mengungkapkan pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran. "Kami tidak hanya fokus pada pengajaran kitab kuning, tetapi juga berusaha mengaitkan ajaran agama dengan realitas kehidupan sehari-hari," jelasnya. Pendekatan ini bertujuan agar para siswa dapat dengan mudah menerapkan nilai-nilai agama dalam interaksi sosial mereka. "Karena sejatinya, ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon tanpa buah," tambah Ustazah Rohmah dengan bijak.
Kolaborasi antara mahasiswa KKN-052 dan para pengajar di Madrasah Diniyah Al-Ma'had Islam membawa angin segar dalam metodologi pengajaran. Para mahasiswa membawa perspektif baru dan metode pembelajaran interaktif yang memperkaya pengalaman belajar para santri. Hal ini tidak hanya meningkatkan minat belajar anak-anak terhadap ilmu agama, tetapi juga membantu membangun karakter mereka sebagai generasi muda yang berilmu dan berakhlak mulia.
Lebih dari sekadar program pengabdian masyarakat, inisiatif ini menjadi katalis dalam menciptakan lingkungan yang lebih religius dan toleran di Desa Ginggangtani. Melalui interaksi intensif antara mahasiswa, pengajar, dan santri, tercipta ruang dialog yang memupuk pemahaman akan keberagaman dan pentingnya hidup berdampingan dalam harmoni.
Kehadiran mahasiswa KKN-052 di Madrasah Diniyah Al-Ma'had Islam menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi dan pendidikan tradisional dapat bersinergi dalam membangun fondasi moral dan intelektual generasi penerus bangsa. Program ini tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat setempat, tetapi juga memperkaya pengalaman dan wawasan para mahasiswa dalam memahami realitas pendidikan di akar rumput.
Dengan semangat pengabdian dan dedikasi tinggi, mahasiswa KKN-052 IAIN Kudus telah menunjukkan bahwa peran mereka tidak terbatas pada bangku kuliah. Mereka telah menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam memperkuat pondasi pendidikan agama di Desa Ginggangtani. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi program-program serupa di masa mendatang, menegaskan peran vital mahasiswa dalam pembangunan masyarakat yang berkarakter dan beradab.