Ginggangtani, Grobogan - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Moderasi Beragama (KKN-MB) kelompok 52 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus mengadakan program English Club di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Desa Ginggangtani, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Kegiatan yang berlangsung setiap Selasa malam ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris para santri.
English Club ini dirancang dengan beberapa tujuan utama: melatih keterampilan santri dalam menggunakan bahasa Inggris, memaksimalkan kemampuan komunikasi mereka, meningkatkan rasa percaya diri, serta mendorong santri agar mampu mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju. Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari pengurus Pondok Pesantren Al-Hidayah.
"Saya sangat setuju dan mendukung kegiatan ini karena dapat mengasah keterampilan baru bagi santri. Jadi, santri tidak hanya berwawasan ilmu agama, namun juga dapat memiliki wawasan dalam ilmu umum seperti bahasa Inggris," ujar salah satu pengurus pondok.
Dalam pelaksanaannya, anggota KKN-MB 052 IAIN Kudus memberikan materi seperti self-introduction, dimana santri diminta untuk mempraktikkan memperkenalkan diri mereka masing-masing menggunakan bahasa Inggris. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pemahaman materi, tetapi juga mengajak santri untuk mengasah keterampilan berbicara (speaking) dan menulis (writing) dalam bahasa Inggris.
Respon positif dari para santri Al-Hidayah menunjukkan keberhasilan tim KKN-MB IAIN Kudus dalam menyampaikan materi dan memotivasi mereka untuk melatih keterampilan berbahasa Inggris. Antusiasme yang ditunjukkan oleh santri menjadi bukti nyata bahwa program ini berhasil membangkitkan minat mereka terhadap bahasa internasional ini.
Kegiatan English Club ini merupakan contoh konkret kontribusi mahasiswa dalam mengajak para santri untuk memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan mereka. Dengan memadukan nilai-nilai tradisional pesantren dan keterampilan modern seperti penguasaan bahasa Inggris, diharapkan para santri akan lebih siap menghadapi tantangan global di masa depan.
Inisiatif ini tidak hanya bermanfaat bagi para santri, tetapi juga menjadi model kerjasama yang baik antara institusi pendidikan tinggi dan pondok pesantren dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui program seperti ini, diharapkan dapat tercipta generasi santri yang tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga mampu bersaing di kancah internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H