Mohon tunggu...
rumzil laily
rumzil laily Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hidup butuh proses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peneliti Profesional

30 November 2013   20:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:28 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seseorang yang professional sangat dibutuhkan dalam dunia modern seperti saat ini. Sangat jarang sekali ditemukan seseorang yang professional dalam dunia modern ini. Hal ini dapat disebabkan karena perubahan peradaban sehingga menyebabkan bergesernya kedudukan ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan dianggap tidak begitu penting dibandingkan dengan materi. Jika dalam dunia modern saat ini ditemukan seseorang yang professional tentunya akan mendapat perhatian dari lingkungan sekitar. Tentunya bukanlah hal yang mudah untuk menumbuhkan sikap professional pada diri sendiri. Sikap professional ini harus dilatih sejak dini, untuk melatihnya bisa melalui pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Karena pendidikan sangat mempengaruhi karakter maupun sikap seseorang. Jika seseorang sudah memiliki karakter yang baik, pasti akan menghasilkan sikap yang baik pula.

Lingkungan sekitar dan peran keluarga juga dapat mempengaruhi karakter maupun sikap seseorang. Selain itu untuk menumbuhkan sikap professional dalam diri seseorang juga dipengaruhi oleh individu tersebut, bagaimana individu tersebut berusaha dan harus disertai dengan keinginan yang kuat untuk mengubah sikapnya menuju sikap yang professional.

Mengingat begitu pentingnya sikap professional ini, maka seharusnya sikap professional ini harus dimiliki oleh setiap individu. Apalagi seorang peneliti, terutama peneliti muda. Jika seorang peneliti muda sudah memiliki sikap professional atau sudah mampu menumbuhkan sikap professional dalam dirinya, maka seterusnya akan mampu menjadi seseorang yang professional. Sikap professional yang dimiliki oleh seorang peneliti akan sngat mempengaruhi hasil eksperimennya.

Tentunya terdapat perbedaan antara hasil eksperimen yang dilakukan oleh seorang peneliti yang professional dengan hasil eksperimen yang dilakukan oleh seseorang yang kurang professional atau bahkan tidak professional.

Mahasiswapun harus memiliki sikap professional, karena mahasiwa sering mendapat perhatian dari lingkungan sekitar dan menjadi harapan untuk masa depan, untuk kemajuan dan nasib bangsa ini. Dan pada masa-masa kuliah inilah salah satu kesempatan untuk belajar menjadi seseorang yang professional ataupun menumbuhkan sikap professional dalam dirinya. Karena pada masa kuliah inilah mahasiswa banyak dihadapkan pada permasalahan-permasalahan. Seperti pada saat mahasiswa sudah menginjak semester akhir dan harus melakukan penelitian sebagai syarat kelulusan, pada saat inilah mahasiswa akan dihadapkan pada permasalahan-permasalahn yang tidak pernah dialaminya sebelumnya. Sehingga pada saat ini pulalah sikap seorang mahasiswa diuji, bagaimana caranya mahasiswa tersebut mampu bersikap profesiona ketika dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan yang cukup rumit.

Seorang peneliti harus pintar-pintar mengolah hasil karyanya, bagaimana caranya agar karyanya dapat menarik dan dapat diterima. Sehingga nantinya peneliti tersebut mendapat kepercayaan sebagai peneliti yang professional. Peneliti yang professional tentunya akan menghasilkan dan mempublikasikan karyanya sesuai dengan faktanya atau sesuai dengan eksperimen yang telah dilakukannya dan tidak mengada-ngada. Karena dia tahu jika hasil karya yang dipublikasikan dan akan dibaca oleh khalayak umum, apabila tidak sesuai dengan fakta yang terjadi maka akan memberikan informasi yang salah pada khalayak umum tersebut . dan ini tidak diperbolehkan karena sudah memberikan informasi yang tidak benar dan akan merugikan banyak orang.

Dalam penelitian atau research tentunya membutuhkan dana, dan waktu yang tidak sedikit. Banyak peneliti yang hampir menghabiskan dana jutaan rupiah dan menghabiskan waktu yang begitu lama bahkan sampai bertahun-tahun. Tetapi juga ada penelitian yang di lakukan dengan sangat singkat dan murah tentunya hal ini tergantung pada research yang akan di lakukan. Akumulasi uang dan waktu dalam penelitian adalah hal yang urgen untuk menghasilkan karya – karya penelitian yang bagus, selain bergantung pada akumulasi uang dan waktu, juga bergantung pada sikap seorang peneliti. Bagaimana dia melakukan penelitian tersebut. Karena peneliti adalah instrumen penting dalam penelitian yang menguasai seluruh proses dan komponen penelitian.Oleh karena itu seorang peneliti harus bersikap professional.

·Sifat yang harus dimiliki oleh seseorang peneliti yang profesional

Kata profesional merupakan kata yang sudah lazim digunakan dalam dinamika pekerjaan, kapan saja dan dimana saja, dan bahkan di seluruh aspek tanpa tekecuali, apakah itu pimpinan maupun bawahan. Namun professional tidak hanya dibutuhkan dalam dinamika pekerjaan saja, dalam dinamika kehidupan juga sangat dibutuhkan. Seorang penelitipun juga membutuhkan sikap yang professional, jika seorang peneliti sudah memiliki sikap professional maka dia akan mempertanggung jawabkan hasil eksperimennya. Selain itu, keselamatan tim dan keselamatan lingkungan juga menjadi tanggung jawabnya. Namun untuk memiliki sikap professional bukanlah hal yang gampang. Sehingga perlu adanya tolok ukur mengenai profesionalitas tersebut. Tolok ukur yang pertama adalahilmu pengetahuan, seseorang yang berangkat menuju profesionalitas dalam penelitiannya, dia tidak asal meneliti, tapi penelitian yang dia lakukan berlandaskan ilmu pengetahuan yang mapan. Yang kedua adalah tanggung jawab, setiap pekerjaan yang dilakukan, tentunya dituntut suatu pertanggungjawaban. Begitu juga dengan suatu penelitian, seorang peneliti yang profesional akan mempertanggungjawabkan hasil eksperimennya, bukan malah menghindar dari tanggung jawab tersebut. Yang ketiga yaitu kode etik, seorang peneliti yang professional mempunyai arah kerja yang jelas artinya penelitian yang dia lakukan mempunyai rambu-rambu yang jelas, waktu yang diberikan untuk melakukan sebuah penelitiannya dapat dia gunakan semaksimal mungkin, tanpa sedikitpun ia menyimpang dari aturan main yang telah ditetapkan. Yang keempat yaitu semangat kerja yang tinggi, sudah dapat disadari bersama bahwa ciri profesionalitas yang sangat fundamental adalah tumbuhnya semangat kerja yang tinggi. Apalah artinya seorang bekerja, kalau ia tidak bersemangat.  Begitu juga dengan seorang peneliti. Seorang peneliti harus mempunyai semangat kerja yang tinggi, karena ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil eksperimen yang dilakukannya. Dan yang terakhir yaitu sanksi professional, salah satu syarat profesionalisme seorang peneliti adalah ia dapat memberikan laporan hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan, namun apabila laporan yang ia sampaikan kemudian diverifikasi oleh tim penilai, kemudian ada kejanggalan, misalnya dalam laporannya dibuat, usia 1 minggu panjang benih ikan lele bertambah menjadi 2 cm, padahal ini merupakan laporan yang impossible, maka hilanglah kepercayaan kepada peneliti tersebut.

Selain harus memiliki sikap professional seorang peneliti juga harus objektif dan factual artinya peneliti harus memiliki sikap objektif dan peneliti memulai pembicaraanya berdasarkan fakta. Dan harus bersikap terbuka terhadap berbagai saran, kritik, dan perbaikan dari berbagai kalangan. Agar hasil karyanya menarik dan dapat perhatian dari khalayak, maka seorang peneliti juga harus kreatif dan senang terhadap inovasi.

·Langkah menjadi seorang peneliti muda yang professional

Seorang peneliti yang professional tentu akan dapat menampilkan atau menghasilkan sebuah karya yang menarik dari hasil eksperimen yang sudah dilakukannya. Karena seorang peneliti yang professional tidak hanya asal sekedar melakukan penelitian, tapi didasarkan dengan ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan bagi seorang peneliti.

Untuk menjadi seorang professional bukanlah pekerjaan yang mudah. Untuk mencapainya, diperlukan usaha yang keras, karena ukuran profesionalitas seseorang akan dilihat dua sisi. Yakni teknis keterampilan atau keahlian yang dimilikinya, serta hal-hal yang berhubungan dengan sifat, watak, dan kepribadiannya. Paling tidak, ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seseorang jika ingin jadi seorang professional. Diantaranya yaitu Menguasai pekerjaan, seseorang layak disebut professional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Pengetahuan terhadap pekerjaannya ini harus dapat dibuktikan dengan hasil yang dicapai. Dengan kata lain, seorang professional tidak hanya pandai memainkan kata-kata secara teoritis, tapi juga harus mampu mempraktekkannya dalam kehidupan nyata. Ia memakai ukuran-ukuran yang jelas, apakah yang dikerjakannya itu berhasil atau tidak. Untuk menilai apakah seseorang menguasai pekerjaannya, dapat dilihat dari tiga hal yang pokok, yaitu bagaimana ia bekerja, bagaimana ia mengatasi persoalan, dan bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya. Seseorang yang menguasai pekerjaan akan tahu betul seluk beluk dan liku-liku pekerjaannya. Artinya, apa yang dikerjakannya tidak cuma setengah-setengah,tapi ia memang benar-benar mengerti apa yang ia kerjakan. Mempunyai loyalitas, loyalitas bagi seorang yang profesional memberikan petunjuk bahwa dalam melakukan pekerjaannya, ia bersikap total. Artinya, apapun yang ia kerjakan didasari oleh rasa cinta. Seorang yang professional memiliki suatu prinsip hidup bahwa apa yang dikerjakannya bukanlah suatu beban, tapi merupakan panggilan hidup. Maka, tak berlebihan bila mereka bekerja sungguh-sungguh. Dengan adanya loyalitas seorang professional akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu melakukan usaha-usaha antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi. Mempunyai integritas nilai-nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan harus benar-benar jadi prinsip dasar bagi seorang profesional. Karena dengan integritas yang tinggi,seorang profesional akan mampu membentuk kehidupan moral yang baik. Maka,tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa seorang professional tak cukup hanya cerdas dan pintar, tapi juga sisi mental. Segi mental seorang professional ini juga akan sekaligus menentukan kualitas hidupnya. Alangkah lucunya bila seseorang mengaku sebagai profesional, tapi dalam kenyataanya ia seorang koruptor atau manipulator, integritas yang dipunyai oleh seorang professional akan membawa kepada penyadaran diri bahwa dalam melakukan suatu pekerjaan, hati nurani harus tetap menjadi dasar dan arah untuk mewujudkan tujuannya. Karena tanpa mempunyai integritas yang tinggi, maka seorang professional hanya akan terombang-ambingkan oleh perubahan situasi dan kondisi yang setiap saat bisa saja terjadi. Di sinilah intregitas seorang professional diuji, yaitu sejauh mana ia tetap mempunyai prinsip untuk dapat bertahan dalam situasi yang tidak menentu. Mampu bekerja keras. Seorang profesional tetaplah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dan kelemahan. Maka , dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, seorang professional tidak dapat begitu saja mengandalkan kekuatannya sendiri.Sehebat-hebatnya seorang profesional, pasti tetap membutuhkan kehadiran orang lain untuk mengembangkan hidupnya. Mempunyai Visi. Seorang profesional harus mempunyai visi atau pandangan yang jelas akan masa depan.. Dengan mempunyai visi yang jelas, maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena apa yang dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak, sehingga ia sudah mempertimbangkan resiko apa yang akan diterimanya.Tanpa adanya visi yang jelas, seorang profesional bagaikan macan ompong, dimana secara fisik ia kelihatan tegar, tapi sebenarnya ia tidak mempunyai kekuatan apa-apa untuk melakukan sesuatu, karena tidak mempunyai arah dan tujuan yang jelas. Dengan adanya visi yang jelas, seorang profesional akan dengan mudah memfokuskan terhadap apa yang ia pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan.Visi yang jelas juga memacunya menghasilkan prestasi yang maksimal,sekaligus ukuran yang jelas mengenai keberhasilan dan kegagalan yang ia capai. Jika gagal, ia tidak akan mencari kambing hitam, tapi ia akan menikapinya secara dewasa mengambil alih sebagai tanggung jawab pribadi dan profesinya. Mempunyai komitmen. Seorang profesional harus memiliki komitmen tinggi untuk tetap menjaga profesionalismenya. Artinya, seorang profesional tidak akan begitu mudah tergoda oleh bujuk rayu yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi. Dengan komitmen yang dimilikinya, seorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai profesionalisme yang ia yakini kebenarannya. Seseorang tidak akan mengorbankan idealismenya sebagai seorang professional hanya disebabkan oleh hasutan harta, pangkat dan jabatan. Bahkan bisa jadi, bagi seorang profesional, lebih baik mengorbankan harta, jabatan, pangkat asalkan nilai-nilai yang ada dalam profesinya tidak hilang. Memang, untuk membentuk komitmen yang tinggi ini dibutuhkan konsistensi dalam mempertahankan nilai-nilai profesionalisme. Tanpa adanya konsistensi, seseorang sulit menjadikan dirinya sebagai profesional,karena hanya akan dimainkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi. Mempunyai Motivasi. Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang professional tetap harus bersemangat dalam melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Artinya,seburuk apa pun kondisi dan situasinya, ia harus mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan hasil yang maksimal. Dapat dikatakan bahwa seorang professional harus mampu menjadi motivator bagi dirinya sendiri. Dengan menjadi motivator bagi dirinya sendiri,seorang professional dapat membangkitkan kelesuan-kelesuan yang disebabkanoleh situasi dan kondisi yang ia hadapi. Ia tidak mudah menyerah kalah dan selalu akan menghadapi setiap persoalan dengan optimis. Jika sudah berhasil menjadi seseorang yang professional maka tentunya akan bisa menjadi seorang peneliti yang profesional pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun