Saat ini mendaki gunung menjadi trand baru di kalangan anak muda. Rasanya belum afdhol, jika tidak pernah melihat sunrise di atas lautan awan yang bergelombang. Salah satu gunung yang memantik perhatian para hinkers adalah Gunung Sumbing. Gunung ini merupakan gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet. Letaknya berada diantara tiga kabupaten yaitu Magelang, Temanggung, dan Wonososobo.
Banyak yang bilang bahwa jalur pendakian Gunung Sumbing lebih sulit ketimbang Gunung Sindoro. Namun, eksotisme alamnya mampu membayar tuntas daya tempuh yang sangat berliku. Barangkali para senior pendaki gunung berasumsi mendaki Gunung Sumbing adalah sesuatu yang menyenangkan. Akan tetapi kesenangan itu tidak berlaku bagi seorang pemula. Tidak sedikit, para pendaki kelas pemula menganggap pendakian Gunung Sumbing adalah tantangan besar yang mampu menguras kekuatan fisik dan mental seseorang pendaki. Di sisi lain, perlengkapan daki, stok makanan, dan P3K adalah komponen utama yang tidak boleh disepelekan apalagi tertinggal.
Salah satu anggota IKBAL JOGJA ADVENTURE, Supriyanto mengatakan bahwa Gunung Sumbing ialah gunung yang indah tetapu di balik keindahannya terdapat treck yang menakutkan yang cukup mengancam nyawa seorang pendaki. Dari base camp menuju pos satu, lazimnya, pendaki menggunakan jasa ojek untuk memangkas waktu tempuh daki dari 2 jam menjadi 15 menit. Tak hanya itu, para pendaki akan merasakan sensasi menaiki ojek yang berbeda dari ojek biasanya. Dalam kasus ojek menuju Gunung Sumbing, pendaki akan diposisikan di depan pengemudi sehingga banyak dari pendaki yang merasa ketakutan dikarenakan tukang ojeknya yang ugal-ugalan sambil jumping-jumping di antara jalur  yang berbatu dan menanjak.
Selain itu, Supriyanto berpesan bahwa seorang pendaki dilarang keras melontarkan kata-kata kasar maupun kata-kata kotor ketika melakukan pendakian. Hal ini menyangkut etika lingkungan saat pendakian. Tatakrama ini tidka hanya berlaku di Gunung Sumbing tetapi di seluruh gunung yang ada di Indonesia. Menurutnya, sunung adalah sebuah alam bebas dan kita tidak tahu apa yang ada di dalamnya. Oleh sebab itu, para pendaki senantiasa mematuhi segala aturan yang sudah ditetapkan oleh pengelola Gunung.
Gunung Sumbing memiliki tiga puncak yakni Puncak Buntu, Sejati dan Rajawali. Dari ketiga puncak tersebut, Puncak Rajawali merupakan puncak tertinggi yang paling mengerikan dan memiliki trek yang cukup ekstrim.. Untuk menuju ke Puncak Rajawali, seorang pendaki pemula harus menata keberanian dan mental secara matang. Pasalnya, para pendaki akan meniti tebing dengan berpegangan seutas tali yang sudah ada di tebing tersebut. Di bawahnya terdapat sebuah jurang yang begitu dalam sehingga apabila seorang pendaki tidak berhati-hati dalam menginjakan kakinya niscaya maut akan menghampirinya.
"Waktu itu saking takutnya saya sampai nangis mas. Gimana tidak mau nangis. Mau tidak mau saya harus menuruni tebing dengan seutas tali agar bisa sampai ke puncak Rajawali. Tapi semua itu terbayarkan mas, di puncak Rajawali saya disuguhi pemandangan Gunung Sindoro dan hamparan alam yang begitu mengagumkan" pungkas Supriyanto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H