Mohon tunggu...
Bian Pamungkas
Bian Pamungkas Mohon Tunggu... Dosen - Bqpzm

Emancipate yourself from mental slavery (Bob Marley)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Open Minded (Katanya)

30 Desember 2020   10:32 Diperbarui: 30 Desember 2020   10:43 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Open minded katanya, kaum yang punya pemikiran terbuka ini sekarang justru bagiku mengerikan, bagaimana tidak toh semuanya dianggap sah-sah saja oleh mereka yang memilih jalur ini secara lurus atau no filter. Terus terang ini merupakan sifat yang bagus untuk beberapa hal tertentu bagiku dalam menyikapi kehidupan, karena makna yang aku punya dengan kamu atau mereka punya sudah pasti berbeda tidak bisa dipaksakan karena filter kita memang berbeda satu sama lain. 

Sosial media jika para pembaca yang mengikuti perkembangan seputar issue mungkin sudah tau kontradiksi antara kaum open minded (superior) dengan tertuduh kaum close minded (inferior), yah seperti jargon yang muda yang berbahaya semacam berfikir semauanya bisa selesai dengan logika. gelisah pada sekian hal fenomena yang kutangkap dari sosial media adalah mengenai cinta, lawan jenis mungkin sudah biasa, sesama jenis yang buatku bertanya-tanya. Semua orang pasti belajar, tapi kontrol mengenai pengetahuan yang ada di diri kita itu hak personal.

takjub adalah ketika tidak setuju dengan masalah sesama jenis ini langsung mendapatkan label close minded , well semua orang pasti berdosa. Secara ideologi yah open minded sesuai dengan kodratnya TERBUKA dan itu sah-sah saja akan tetapi hal tersebut menjadi bahan mentah yang seharusnya di olah dengan akal budi kita walaupun godaan kenikmatan itu bebas nilai lewat cara benar atau salah. Degradasi Nilai-nilai tantangan bagi kita semua yang akhirnya memaksa ke- Open Minded -an ku kamu atau mereka yang mempunyai nalar sama terdegradasi menjadi close minded

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun