Pagi ini kudapati lagi-lagi kenikmatan semu, Â mereguk minuman kemasan seakan bisa menggantikan yang alami. Kesadaran mengenai hal artifisial saat ini sedikit yang peduli, Â toh dinamika kemajuan berfikir manusia begitu luar biasa hanya dengan butir-butir kecil di dalam kemasan mampu memuaskan sebagian manusia yang tentunya menyukai hal tersebut.Â
Pengetahuan kita tentang teh tarik tentulah teh dicampur susu yang dalam pengolahannya memuaskan mata kita secara langsung untuk melihatnya, Â ada nilai terhadap proses pembuatan tersebut.Â
Teh dan susu entitasnya sama yaitu air, Â hanya komposisinya berbeda. Â Manusia juga seperti itu entitas sejatinya sama dan yang membedakan adalah ilmu dan pengetahuan. Â Aku melihat adanya bhineka tunggal ika dalam sajian teh tarik, Â bagaimana tidak 2 rasa tersebut melebur menjadi satu yang sama-sama saling mempengaruhi baik rasa, Â warna serta sensasi yang kita rasakan.Â
Indonesia yang beragam suku memang sewajarnya tak perlu disamakan, kerukunan itu esensinya mencari persamaan dan tidak perlu disamakan. Â Interaksi sebangsa itulah kunci kemajuan sehingga kita mendapati persamaan yang berujung pada identitas bangsa kita di kancah internasional.Â
Meskipun rumah beserta keluarga yang sederhana, bagiku itulah kebahagiaan. Â Seperti teh tarik yang menarik. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI