Mohon tunggu...
Rumah Pena Inspirasi Sahabat
Rumah Pena Inspirasi Sahabat Mohon Tunggu... Lainnya - #Rumpies The Club# Komunitas Fiksi Kompasiana

Rumah Pena Inspirasi Sahabat ^Tempatmu berbagi inspirasi menulis fiksi bersama para sahabat^ • Kompasiana: Rumah Pena Inspirasi Sahabat • FB : Rumah Pena Inspirasi Sahabat (Rumpies The Club) • Twitter: @RumpiesClub

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

[RTC] Mengawali Tahun 2017 dengan Menerbitkan Buku

10 Januari 2017   15:36 Diperbarui: 10 Januari 2017   18:13 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Penerbit Lingkar Mata

Apa yang sedang terjadi dengan Indonesia hari ini? Mungkin saat ini, kita sedang gamang menatap masa depan negeri ketika pro-kontra seakan tiada hentinya menghiasi pemberitaan sehari-hari. Padahal, kesulitan hidup masih mengimpit sebagian dari kita dan mereka, orang-orang yang membutuhkan uluran tangan ketimbang perdebatan tak berujung yang acapkali tak menghasilkan apa-apa selain kebencian.

Pada tanggal 16-18 Agustus 2016 lalu, Rumpies The Club mengajak sahabat kompasianer untuk membayangkan masa depan Indonesia seabad setelah merdeka dalam Event Bulan Kemerdekaan RTC. Impian, harapan, kritik, dan kekecewaan terkemas apik dalam bentuk karya cerpen dan puisi. Karya-karya yang menghiasi kanal fiksiana di Kompasiana itu merupakan persembahan terbaik dan wujud kepedulian kita terhadap Tanah Air.

Sumber Ilustrasi: Penerbit Lingkar Mata
Sumber Ilustrasi: Penerbit Lingkar Mata
Sebagai bentuk apresiasi terhadap para sahabat dan Indonesia, maka Rumpies The Club mempersembahkan buku Rampaian Puisi dan Cerita “Seabad Setelah Merdeka”. Kami berharap, kehadiran buku ini akan semakin menambah kecintaan kita terhadap Tanah Air. Bahwa kita tak akan pernah berhenti bekerja dan bermimpi untuk Indonesia yang lebih baik. Berikut ini adalah kompasianer dan judul karya dalam buku Rampaian Puisi dan Cerita “Seabad Setelah Merdeka”:
  1. Indonesia, Harta Kekayaan Kita  (Syantrie Aliefya)
  2. Menjaga Mimpi Seabad Merdeka (Achmad Humaidy)
  3. Kudengar dari Mereka (Sahyul Padarie)
  4. Membaca Seabad Merdeka Nanti (Arif R. Saleh)
  5. Sehelai Merah Putih yang terjajah (Fitri Manalu)
  6. Rimba Raya dan Samudera Raya: Sudah Merdekakah Aku? (Petrus Kanisius)
  7. Aku dan Bendera Merah Putih Itu (Ari Usman)
  8. Diriku yang Terbelenggu Luka (Wa Ode Zainab)
  9. Perubahan Alam Jarang Perhatian Sebentuk Realisasi  Kehidupan (Edy Priyatna)
  10. Hakikat Kemerdekaan (Syantrie Aliefya)
  11. Bendera Setengah Tiang (Budiman Gandewa)
  12. Bangkitlah Indonesia! (Agita Bakti Wardhana)
  13. Tujuh Belas Agustus (Siti Nur Hasanah)
  14. Agen Rahasia (Hastira Soekardi)
  15. Mengejar Sang Merah Putih (Lilik Fatimah Azzahra)
  16. Catatan Imaji Menuju Seabad Merdeka (Rhie U)
  17. Monolog Cinta Negeri (Auda Zaschkya)
  18. Seabad Hampir, Itu Membosankan, Tuan (Jansori Andesta)
  19. Garuda yang Berdarah (Binoto Hutabalian)
  20. Pita Merah Putih “Pertiwi” (Yaliati Airy)
  21. Pesan Merdeka Nenek (S Aji)
  22. Jejak Merah Putih di Jantung Anak Bangsa (Edrida Pulungan)
  23. Jangan Dibaca Sebelum 17 Agustus 2045 (Adica Wirawan)
  24. Sekat Air Mata di Negeri Raya (Binoto Hutabalian)
  25. Buka Mata, Buka Hati, Buka Telinga (Tutut Setyorinie)
  26. Merah Putih Setengah Hati (Rusmin Sopian)
  27. Kembalikan Tonggak Kejayaan di Indonesia di Sumatera (MJK Riau)
  28. Misteri Setelah Seratus Tahun Merdeka (Pairunn Adi)
  29. Duka Seorang Pengemis (Subhan Riyadi)
  30. Nilai Waktu Sebuah Kemerdekaan (Pical Gadi)
  31. Bincang Tentang Negeri Saya Setelah Umur Sepatunya Seabad (Livia Halim)
  32. Jalan Kemerdekaan (Ida Lumangge S)
  33. Indonesia Emas (Teha Sugiyo)
  34. Wajah Indonesia Tahun 2030 dan Tahun 2045 (Dewi Puspasari)
  35. Ibu Kota Indonesia di Tahun 2045 (Alung De Moore)
  36. Tanah, Air dan Bendera (Julie Chou)
  37. Padamu Indonesia, Esok (D'kils Difa)
  38. Nakhoda Bangsa (Anna Skl)
  39. Laras Hati (Biyanca Kelim)
  40. Bola Mata Dinda Berbinar (MJK Riau)
  41. Setengah Tiang (Akhmad Fauzi)
  42. Pembalasan Seratus tahun Kemudian (Sugiyanto Hadi Prayitno)
  43. Ben, Pemimpin Upacara di 2045 (Wahyu Sapta)
  44. Hidup? Mati (Muslifa Aseani)
  45. Bisik Ikan-ikan Kecil, Merdeka! (Kang Isrodin)
  46. Obrolan di Kedai Kopi pada Suatu Malam (Ika Septi)
  47. Memandang Jauh dari Atas Selat Sunda (Ikhwanul Halim)
  48. Sartini dan Jugun Lanfu (Heri Purnomo)
  49. Sang Bulan Masih Tertidur Samar di Atas (Edy Priyatna)
  50. Waspadai Musuh di Tanah Pusaka (Edy Supriyatna)
  51. Pejuang Tak Dikenal (Selsa)
  52. Kisah Dua Pemain Barongsai (Edy Supriyatna)
  53. Menemukanmu di Sini (Ifa Avianty)
  54. Oh Indonesia, Bagaimana Nasibmu Kelak? (Ikhwanul Farissa)
  55. Cinta Indonesia (Yustina Tiakoly)
  56. Dua Ribu Empat Empat Lima (Thurneysen Simanjuntak)
  57. Aku Tetap Berkarya (Hantus Tommy)
  58. Berbicara kepada Waktu (Rhie U)
  59. Pemimpin Sejati (Fain)
  60. Kepada Putih (Iswan Heri)
  61. Merah Putih Memudar (Sugiyanto Hadi Prayitno)

Selanjutnya, pada tanggal 16-18 November 2016 yang lalu, Rumpies The Club juga telah menggelar Event Hujan November RTC dengan tema: “Aku dan Hujan November” di grup FB Rumpies The Club. Hujan dipercaya memiliki kemampuan menghipnotis manusia untuk meresonansikan ingatan masa lalu dan masih menjadi sumber inspirasi yang tiada habisnya, khususnya bagi mereka yang gemar menulis karya-karya fiksi. Karena itulah, Rumpies The Club mengajak Sahabat Rumpies menuangkan inspirasi mereka dalam karya berupa puisi dan cerita mini pada bulan yang identik dengan hujan.

Sumber Ilustrasi: Penerbit Lingkar Mata
Sumber Ilustrasi: Penerbit Lingkar Mata
Berikut ini adalah nama-nama admin Rumpies The Club dan Sahabat Rumpies serta judul karya dalam buku Rampaian Puisi & Cerita ‘Aku dan Hujan November”:
  1. Kita, Kopi dan Gerimis yang Runtuh (Fitri Manalu)
  2. Mencintaimu Secara Sederhana (Ay Mahening)
  3. Renata (Yani Handayani)
  4. Gigil Rindu (Siti Nur Hasanah)
  5. Tempat Rahasia Delon (Wahyu Sapta)
  6. Lelaki Berpayung Amarah (Ikhwanul Halim)
  7. Kertas (Ami Abeb)
  8. Suatu Pagi di Penghujung November (Dede Mitsi)
  9. Jangan Kau Pergi (Nunuk Cita Fitriah)
  10. Cellis Er, Pemanggil Hujan (Ken Shara Odza)
  11. Rona Cinta Saat Hujan Deras (Ade Subagio)
  12. Ketika Payung Tak Cukup untuk Lindungi 2 Anak Manusia (Agus Walliet)
  13. Gempa Rindu (Pebrianov)
  14. November Kelabu (Genesis Ray)
  15. November Tik Tok Tik Tok (Wahyu Sapta)
  16. Kau Pasti Bisa (Ay Mahening)
  17. Ini November Kita (Pebrianov)
  18. Malioboro Rain (Ikhwanul Halim)
  19. Sang Pembenci Hujan (Arako)
  20. Aku dan Hujan (Hamim Al Mustofa)
  21. Gadis di Antara Senja, Malam dan Hujan (Ikhwanul Farrisa)
  22. Misteri Hujan (Robbi Gandamana)
  23. Sang Si Sakti (Didik Sedyadi)
  24. Menanti Gerimis Petang (Akhmad Fauzi)
  25. Kutinggalkan Cintaku Karenamu, Bang (Marla Lasappe)
  26. Commuter Line Buaran-Juanda (Ikhwanul Halim)
  27. November, Hujan dan Kepergian (Lilik Fatimah Azzahra)
  28. Tak Ada Lagi November (S. Aji)
  29. Mari Berpesta Hujan (Fitri Manalu)
  30. Hujan, Air Terjun dan Kamu (Pairunn Adi)
  31. Bangku Kosong di Taman Itu (Rien Anggra Handoko)
  32. Ketika Hujan Reda (Budiman Gandewa)
  33. Ini tentang November Kita (Tutik Lestari)
  34. Cinta Kita dan Hujan (Sari Aryanto)
  35. [Haibun] Gambang Semarang (Andre Jayaprana)
  36. Rinaimu yang Kejam (Y. Airy)
  37. Kau, Aku, Cinta dan Hujan Gerimis (Rien Anggra Handoko)
  38. Hujan dan Emak (Mas Ukik)
  39. November Kelabu (Ahmad Muhklis)
  40. Senja itu Hujan Menderas di Dago (Thamrin Sonata)
  41. Jangan Kirimi Aku Hujan (Lilik Fatimah Azzahra)
  42. Sah (Dahlia Yustiana)
  43. Hujan Rindu (Syantrie Aliefya)
  44. Kelukaan (Dede Mitsi)
  45. Miss U (Nunuk Cita Fitriah)
  46. Kenang di Bulan November (Pairunn Adi)
  47. Cinta Dalam Gelas (Wahyu Sapta)
  48. Hujan di Wajah November (Alang Alang)
  49. Aku Merindumu Serupa Kemarau (Gusti Margy)
  50. Pertemuan Terakhir (Alin You)
  51. Rindu Tak Berjasad (Yani Handayani)
  52. Pawang (Andre Jayaprana)
  53. Dalam Hujan November (Syifa Annisa)
  54. Indahnya Hujan Malam Ini Tanpamu (Dyri Has)
  55. Cukup untuk Dikenang (Bunda Mey)
  56. Sudut Pandang Seorang Janda (Budiman Gandewa)
  57. November:  Hujan yang Lain (Arako)
  58. Mencarimu (Hamim Al Mustofa)
  59. Teman Lama (Mas Ukik)
  60. November dalam Catatanku, Dulu dan Kini (Umi Setyowati)
  61. Gerimis November (S Aji)
  62. Hujan dan Cahaya Terang di Bulan November (Hsu)
  63. Duhai Belahan (Syantrie Aliefya)
  64. Kepada Siapakah Hujan Berpihak? (Fakhru A Long)
  65. Ini Lagu tentang Kita (Puguh Pernah Bercerita)
  66. Kenangan Setahun Lalu (Wien Dirman Ariga)
  67. Lelap Hujan (Erina Yatmasari)
  68. Terlambat (Ami Abeb)
  69. Cepat, Mas! (Nunuk Cita Fitriah)
  70. November Jelang (Akhmad Fauzi)
  71. Telunjuk (Bugi Sumirat)
  72. Ilalang dan Serdadu Bersepatu Tanah (Wien Dirman Ariga)
  73. Tak Ingin kembali (Rinta Nainggolan)
  74. Nak, Itu Hanya Hujan (Herbin Lumban Gaol)

Kedua buku di atas tentunya masih memiliki kekurangan. Saran dan kritik membangun dari para sahabat adalah penyemangat bagi kami untuk melakukan perbaikan-perbaikan di masa mendatang.

Salam Rumpies!

NB: sahabat yang berminat dapat menghubungi admin Ay Mahening

Sumber: RumpiesTheClub@dok
Sumber: RumpiesTheClub@dok

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun