( catatan organisasi )
Â
ORGAN TUNGGAL IKA
Â
Organ Tunggal adalah pertunjukkan musik di panggung yang menampilkan musik hiburan jenis pop dan dangdut. Organ Tunggal adalah pertunjukkan musik panggung yang mengandalkan iringan organ ( jenis keyboard yang dapat memprogram dan memainkan ulang aransement lagu ). Dengan kemampuan organ tersebut dalam merekam secara lengkap seluruh instrument musik; gendang, gitar, biola, terompet, dsb. maka hiburan Organ Tunggal dapat tampil di panggung hanya seorang diri, seorang pemain organ dan para penyanyi. Organ Tunggal bisa disebut sabagai jenis industri yang 'padat modal'.
Â
Konon bentuk usaha hiburan Organ Tunggal sangat nyaman lantaran murah meriah dan yang paling penting; minim konflik, karena memang di Organ Tunggal tak ada urusan personil musisi. yang ada cuma si pemain organ dan para biduan yang di bayar sesuai taripnya. Organ Tunggal bukanlah organisasi atau group musik dalam arti konvensional.
Â
Dalam dunia teater pun marak bentuk pentas sejenis. Monolog, Stand Up Comedy adalah hiburan sejenis dengan Organ Tunggal.
Â
Sejarah organisasi dunia Seni dan Hiburan kita mencatat riwayat yang menyedihkan. Banyak organisasi atau group yang telah berhasil didirikan dan mencapai kegemilangan akhirnya bubar. Penyebab bubarnya sangat beragam tapi umumnya kelemahan dalam konsep management akibat belum adanya kejelasan terkait apa dan bagaimana Ekonomi Seni. Sebagai contoh, system pengupahan dalam budaya kesenian kita masih mirip dalam pengupahan di dunia perdukunan. Ironis memang, di satu sisi kita sudah sangat lama memiliki sekian banyak perguruan tinggi seni dan tentunya juga telah melahirkan berbagai ahli seni, akan tetapi selama itu pulalah tak pernah ada satu pun konsep system ekonomi sebagai penopangnya yang dikaji dan dipelajari seserius bidang-bidang keseniannya.
Â
Akibat tak adanya kejelasan ekonomi dalam seni, maka budaya seni pun menderita kekacauan budaya seperti budaya-budaya lainnya, seperti;politik, pendidikan bahkan bidang agama diakibatkan tak adanya konsep ekonomi yang otonom. Semua budaya sosial terjebak menggunakan model ekonomi tunggal, yaitu system ekonomi yang lumrah digunakan dalam dunia perdagangan barang dan jasa umum. Maka moral dasar yang digunakan adalah; ente jual ane beli. Inilah pangkal dari budaya transaksional yang meruntuhkan seluruh sendi di setiap budaya. Dalam ekonomi dagang barang dan jasa umum; ada permainan modal kecil untung besar, saling sikut demi persaingan, suap dan sogok sebagai pelicin, catut-mencatut, dsb.
Â
Maka jelaslah, bahwa peristiwa Sumpah Pemuda sebagai dasar kita dalam niat untuk membentuk wujud sebuah organisasi besar sebuah kesatuan Tanah Air, Bangsa dan Bahasa - setidaknya untuk ketiganya diperlukan setidaknya tiga dasar konsep yaitu; Ekonomi Tanah Air, Ekonomi Kebangsaan dan Ekonomi Bahasa.
Â
Ekonomi Tanah Air adalah Organisasi Ekonomi terkait dengan optimalisasi pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat yang bersumber dari tata-kelola potensi sumber alam.
Â
Ekonomi Kebangsaan adalah satu Organisasi Ekonomi terkait dengan pengaturan system produksi, distribusi, konsumsi dan pengupahan dalam bidang politik. Bagaimana memproduksi produk politik yang berkualitas. Pendistribusian yang tepat terencana sehingga produk budaya politik dapat dikonsumsi secara bermanfaat oleh masyarakat yang akan digunakan sebagai perangkat sosialnya yang cerdas, bebas dan bertanggungjawab.
Â
Ekonomi Bahasa adalah satu Organisasi Ekonomi yang menjadi unsur pengendali dari seluruh system ekonomi agar dalam setiap tupoksi organisasi ekonomi selalu terjaga keseimbangan yang dinamis pada kedua sisi hasil ahir tujuan, yaitu tujuan ahir ekonomi yang: hedonisme dan ketinggian spiritual. Lahir dan Batin.
Â
ecn@2015.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H