Mohon tunggu...
Ruminto
Ruminto Mohon Tunggu... Guru - Back to Nature

Senang membaca dan menulis, menikmati musik pop sweet, nonton film atau drama yang humanistik dan film dokumenter dan senang menikmati alam.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tongyeong; Kampung Haraboji dan Halmoni (Part 2)

22 Mei 2023   11:37 Diperbarui: 22 Mei 2023   11:51 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Haraboji ( kakek ) sedang menjarum jaring ( sumber; doc. foto pribadi Muheli Rofik )

Mengikuti Musim

BEKERJA di fishing atau nelayan ikan, memang berat. Jam kerjanya beda dengan jam kerja pada umumnya. Katanlah jam kerja yang umum ya jam tujuh atau delapan pagi. Tapi untuk nelayan ikan, saya harus sudah bangun jam dua. Atau mungkin ada yang agak longgar, seminim -- minimnya jam empat pagi sudah harus turun kelaut. Jadi jam subuh aja belum ! Maka harus benar -- benar siap mental dan fisik. Ini penting banget agar betah bekerja dengan profesi yang sudah kita pilih. 

Sebab kalau tidak betah, tertekan. Mau mundur, tidak bisa. Kecuali lari jadi pekerja ilegal. Tapi ingat, Korea hampir -- hampir tak ada tempat bagi pekerja ilegal, sama seperti jepang. Beda dengan Malaysia. Makanya kenapa saya pilih fishing dari pada manufaktur, karena jiwa saya lebih mantap kearah itu. Ini penting untuk " kenyamanan " kerja , sebab  kita kan terikat kontrak dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena  itu pula, ketika ada teman lain tempat yang " kabur " aku tak tergoda sedikitpun, dari awal " nawaitu " saya sudah kuat. Jadi saya bekerja " enjoy " saja, tanpa beban, no problem secara mental.

     Selain jam kerja yang " luar biasa " waktu kerjanya juga sama. Kerja full tujuh hari. Tak ada libur  " week end ". Ibaratnya nama hari tak dikenal, semua sama tanpa nama . setiap hari harus kerja, kerja dan kerja. Hujan juga tetap kerja mengangkat jaring. Oh ya, jaring sudah ditebar satu hari sebelumnya, jadi pagi hari tinggal ngangkat.

     Kalau tiap hari kerja, kapan liburnya ? Waktu libur, menurut musim ikan dilaut. Kalau saya, liburnya pas musim salju. Yaitu bulan Januari -- Februari. Bulan -- bulan itu tidak ada ikan teri. Kalau libur karena cuti, pulang kampung kenegerinya masing -- masing. Tapi kalau bukan libur cuti, alias " libur biasa " tetap bekerja, misal bersih-bersih kapal, memperbaiki jaring dan dihitung  kerja lembur. Libur cuti ini biasanya baru diberikan setelah minimal tiga tahun bekerja. Libur biasa sebenarnya waktunya libur cuti juga, cuma karena belum tiga tahun itun tadi, maka statusnya libur biasa.

     Sedangkan untuk nelayan kerang, beda lagi musim liburnya, yaitu blan Juni. Yaitu sehabis panen kerang. Demikian yang perlu dimengerti  ( Tamat ).

Gambar Haraboji ( kakek ) sedang menjarum jaring ( sumber; doc. foto pribadi Muheli Rofik )
Gambar Haraboji ( kakek ) sedang menjarum jaring ( sumber; doc. foto pribadi Muheli Rofik )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun