Mohon tunggu...
Rumingkang Tumarima
Rumingkang Tumarima Mohon Tunggu... Dosen - KOPI PAHITPUN SELALU MENEMUKAN PENIKMATNYA

JUST DO IT

Selanjutnya

Tutup

Money

Cerita yang Tidak Pernah Usai

17 Februari 2022   12:57 Diperbarui: 17 Februari 2022   13:32 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sudah dua tahun lebih pandemi covid-19 melanda dunia yang memporak porandakan peradaban manusia semua aspek terkena yang merupakan bencana kemanusian yang mengakibatkan kematian melebihi perang dunia kedua. dunia melalui WHO mencari cara bagaimana solusi dengan wabah ini yang sampai saat ini belum juga berakhir dan pertanyaannya sampai kapan akan berakhir? kebijakan negara-negara didunia menerapkan vaksinasi terhadap warganya dan mungkin sudah ada miliaran penduduk dimuka bumi ini sudah melakukan vaksin yang ke satu, dua dan tiga. tetapi kebijakan ini tidak juga mengehentikan laju pertumbuhan wabah ini.

Indonesia adalah salah satu negara yang merasakan dampak hebat dari wabah ini yang mengakibatkan keberbagai aspek kehidupan dari mulai kesehatan dengan korban jiwa sudah mendekati 145 ribu, ekonomi yang porak poranda terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang cendrung turun, daya beli masayarakat yang melemah, naiknya angka pengguran, kemiskinan dan masih banyak lagi dampak yang diakibatkan dari wabah ini.

Pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin dengan an terbatas untuk menangani bencana ini dari mulai vaksinasi, bantuan ekonomi tunai dan non tunai bagi masyarakat agar meringankan beban masyarakat terutama masyarakat prasejahtera. tapi sayangnya bantuan ini hanya bersifat temporal tidak berkesinambungan sehingga saat bantuan ini tidak diperpanjang maka masyarakat merasakan beban hidup semakin sulit. akhirnya merekapun mencari nafkah agar bisa bertahan hidup yang penuh resiko yaitu terpapar covid-19 hal ini dikarenakan tidak ada pilihan lain.

naiknya PHK mengakibatkan beban tersendiri bagi negara karena akan menurunkan daya beli dan akan terjatuh kepada jurang kemiskinan dan tidak salah kalau ini terus berlanjut akan berkorelasi dengan naiknya kriminalitas tentunya yang akan menjadi sasaran kriminalis ini adalah masyarakat sehingga akan mengakibatkan rasa aman yang semakin sulit didapatkan sehingga secara makro akan mengakibatkan pada ekonomi nasional karena masyarakat akan mengurangi berpergian terutama malam hari.

Dunia pendidikan yang merupakan pondasi terkuat dalam kelangsungan sebuah bangsa dimana semakin baik kualitas SDM suatu bangsa maka akan semakin maju atau kuat negara tersebut, selama pandemi ini pembelajaran melalui daring, semi daring atau menggunakan purposive tatap muka tentunya akan mempengaruhi pada kualitas pendidikan Indonesia selama 2 tahun ini karena belajar secara langsung akan berbeda dengan pembelajaran daring, dan tidak semua pelajaran atau mata kuliah bisa dilakukan secara daring sesuai dengan bidang keilmuannya. 

Pada tahun 2022 ini yang sangat perlu diwaspadai adalah anak-anak putus sekolah atau bahkan tidak melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi hal ini diakibatkan daya beli masyarakat yang masih lemah, kebutuhan hidup semakin tinggi ditambah laju inflasi kebutuhan pokok yang tidak terkendali akan semakin membuat beban hidup semakin tinggi sehingga menyekelohkan anak ke jenjang lebih tinggi.

pemeranan pemerintah terhadap dengan pendidikan sudah sangat baik bahkan diantara negara-negara asia tenggara seperti alokasi APBN sudah 20%, dana bantuan operasionak sekolah (BOS), beasiswa / bantuan buat siswa yang dari keluarga prasejahtera tentunya sangat mulia yaitu meringankan beban orang tua dalam biaya pendidikan. tetapi pada kenyataanya tidak semua sekolah melaksanakan SOP yang sama seperti yang diharapkan orang tua seperti sekolah mengenakan uang bangunan yang sangat tinggi, uang seragam yang harus dibeli disekolah, diwajibkan membeli LKS/Buku setiap semester layaknya sekolah menjelma menjadi minimarket semua barang yang dibutuhkan ada hanya saja kalau diminimarket kita beli kalau kita memiliki uang tapi disekolah punya atau tidak wajib membelinya tentunya di kondisi seperti ini akan membuat para orang tua nangis darah. akhirnya segala cara dilakukan termasuk meminjam kepada lintah darat yang berkedok KSP yang mengenakan bunga selangit yang mencekik leher bahkan lebih kejam dari lintah darat di kampung atau didesa.

Kita harus mengapresiasi kementrian koperasi yang akan melakukan pendataan koperasi terutama koperasi fiktif yang berkedok KSP padahal tidak meliliki anggota, ADART dan sebagainya yang saat ini koperasi fiktif ini sangat menjamur seperti jamur dimusim hujan menyasar buruh pabrik, ibu rumah tangga dan UMKM. mereka menimati keuntungan yang sangat tidak wajar bahkan sangat merugikan pada debiurnya semoga kebijakan kementrian koperasi ini membawa dampak yang baik bagi masyarakat.

Hidup harus terus berjalan apapun keadaanya karena hidup adalah anugrah. apapun keadaan kita saat ini kita adalah mahluk yang sempurna diciptakan Tuhan yang diberi akal dan pikiran sebagai bekal hidup sebagai khalifah dimuka bumi ini, selalu berfikir positif dengan keadaan, bekerja keras, berdoa dan selalu bersyakur dengan kenikmatan yang didapat insyallah kita bisa melalui kehidupan ini dengan kebahagiaan. jangan takut dengan hari esok apalagi masa depan karena hari esok atau masa depan milik Tuhan yang penuh misteri lakukanlah yang terbaik demi diri sendiri, keluarga bangsa dan negara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun