Salam sejahtera selalu buat kita semua semoga diberikan kesehatan, kelancaran dan kemudahan buat kita semua, trimakasih kepada kompasiana yang telah memberikan kesempatan dikolom ini.
Rutinnitas sehari-hari, beban kerja yang tinggi, linkungan kerja yang penuh persaingan dan budaya kerja yang kadang berubah-rubah ditambah beban ekonomi, masalah keluarga kadang menjadi masalah tersendiri bagi kita, yang kalau kita tak bisa berpikir jernih atau tidak kuat membawa kita kepada jurang setress dan defresi.Â
Kadang orang melampiaskannya dengan curhat dengan teman atau keluarga, ada pula yang lebih mendekatkan diri kepada Illahi dan masih banyak lagi cara orang-orang dalam menurunkan tingkat stress dan defresi.
Selama masa covid-19 ini berbagai macam cara dilakukan untuk mengurangi rasa bosan akibat pembatasan sosial masyarakat yang telah dilaksanakan selama 2 tahun ini. berbagai cara dilakukan sesuai dengan hobi, manfaat atau sekedar hiburan dirumah.Â
Salah satu yang keluarga kami lakukan adalah menanam bunga anggrek, saya tidak menyukai tanaman karena pemeliharaannya relatif sulit saya lebih suka menanam ikan koi karena sangat mudah pemeliharaanya dan tidak membutuhkan space yang luas.Â
Berbeda dengan istri saya sangat menyukai anggrek sudah puluhan anggrek yang kami miliki meskipun belum ada yang berbunga karena kami tidak mampu membeli anggrek yang sudah remaja atau dewasa tetapi masih dalam bentuk seedling atau masih botolan (bibit) selama 2 tahun ini kami rawat semampunya dengan anggran yang terbatas tak terasa waktu begitu cepat berlalu, anggrek anggrek itu sudah tumbuh dewasa halaman rumah belakang yang semula hanya ada kolam ikan kini penuh dengan anggrek dengan berbagai spesies,ukuran dan berbagai bentuk daun.
Setiap pagi dari jam 5 pagi saya duduk menyendiri sambil memandang indahnya pohon anggrek dan mempesonanya ikan koi sambil memikirkan perkerjaan atau rutinitas yang akan dilakukan hari ini, segelas kopi dan goreng pisang selalu menemani setiap menikmati keindahan ini. saya bukan pencinta tanaman tapi saya merasakan kedamaian dan kebahagiaan tersendiri saat menikmatinya.Â
Mungkin ini pengaruh dari kadar oksigen dirumah yang bersih dengan banyaknya pohon anggrek sayapun tidak dapat memastikannya karena memang bukan bidang keilmuan yang saya kuasi.Â
Hari demi hari saya nikmati pohon anggrek yang semakin rimbun dan indah, semakin semangat kami merawatnya dengan anggran yang terbatas kamipun menyisihkan uang belanja untuk pemeliharaannya.Â
Suatu ketika kaca mata satu-satunya pecah sehingga mau tidak mau harus segera diganti, memang selama 2 tahun ini bisa dibilang jarang memakai kaca mata karena rutinitas dikampus masih terbatas.Â
Saat akan menggantinya saya minta diperiksa dulu takut minus sya semakin besar tetapi alangkah kagetnya ternyata minus saya sangat kecil dan bisa dibilang normal, puji dan syukur saya ucapkan ternyata Allah memberikan jalan terbaik, dari bertanam tanaman hias yaitu anggrek disamping membawa kebahagiaan batin juga berdampak kepada kesehatan mata.