Mohon tunggu...
Rumanintya Lisaria Putri
Rumanintya Lisaria Putri Mohon Tunggu... Ilmuwan - Badan Riset Dan Inovasi Nasional (BRIN)

Peneliti

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ekonomi Kreatif Produk UMKM Kue Khas Melayu Jambi

6 Agustus 2022   21:31 Diperbarui: 6 Agustus 2022   21:33 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara-negara yang ada di belahan dunia hampir keseluruhan mengalami gejolak perekonomian yang mengakibatkan krisis ekonomi global. Adanya pandemi covid 19 telah mengguncang perekonomian dunia yang mengakibatkan krisis ekonomi. 

Indonesia adalah salah satu bagian negara di dunia yang terkena krisis ekonomi akibat pandemic tersebut. Krisis ekonomi tersebut menjadi krisis ekonomi yang ke tiga kali bagi Indonesia.  

Krisis ekonomi pertama yang pernah dialami Indonesia terjadi pada tahun 1998 dikarenakan permasalahan kombinasi antara ekonomi dan politik. Kedua, terjadi pada tahun 2018 disebabkan harga komoditas dunia jatuh yang menyasar pada sector keuangan dan korporasi di Indonesia. Ketiga, terjadi pada tahun 2020 Indonesia kembali mengalami resesi yang disebabkan oleh dimensi global salah satunya menyebarnya virus covid-19 hampir di seluruh negara di dunia. 

Oleh karena itu penyebaran virus ini bukan hanya berdampak pada kesehatan saja, namun juga menyasar pada efek ekonomi, social dan politik yang mengakibatkan menurunnya tingkat kesejahteraan ekonomi Indonesia.Banyak upaya yang telah pemerintah Indonesia lakukan untuk mengatasi permasalahan yang diakibatkan pandemi tersebut agar tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat tetap terkendali salah satunya melalui era new normal dengan menerapkan protokol kesehatan. 

Adanya langkah tersebut, perekonomian akan tetap kembali berjalan terutama perekonomian yang menyasar pada sector UMKM. Dimana UMKM memiliki peranan penting dalam jantung perekonomian Indonesia karena UMKM merupakan salah satu tonggak penggerak pemerataan tingkat kesejahteraan perekonomian sampai ke berbagai wilayah Indonesia. Pemerataan tingkat kesejahteraan merupakan salah satu upaya penting yang diharapkan pemerintah dalam membangun dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pemberdayaan industri kreatif.

Indonesia memiliki berbagai macam kuliner yang tersebar dari suku-suku yang ada, salah satunya adalah kuliner dari suku melayu Jambi yang berada di pulau sumatera. Tidak banyak orang mengetahui kuliner khas daerah dari suku melayu Jambi ini terutama kue tradisionalnya sebagai gerakan UMKM bagi masyarakat sekitar yang dapat membantu perekonomian daerah tersebut dan dapat meningkatkan daya saing ekonomi kreatif di masa pandemic. 

Peningkatan daya saing ekonomi kreatif membuat usaha-usaha yang sudah berjalan mampu menemukan ide baru dan menerapkan cara-cara baru atau teknik baru seperti, menciptakan inovasi produk, teknik penjualan, strategi pemasaran dan cara membangun relasi baru. Semua usaha kreativitas ekonomi kreatif dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing melalui perubahan produk dengan proses yang bersifat komersial.

Berbagai macam produk kue tadisional khas melayu Jambi ini jarang terekspos oleh media seperti jodda resap, padamaran, masuba, putri kandis, lapis susu, enggkak, musso, gandus dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan kurangnya promosi atau kreatifitas yang berbasis digitalisasi dari para pelaku UMKM kue tradisional tersebut sehingga masih terdapat kelemahan jika dibandingkan dengan makanan asing. Terlebih dengan gencarnya iklan serta promosi makanan asing yang belum diimbangi promosi makanan tradisional menyebabkan tingkat ketertarikan masyarakat pada kue tradisional tersebut menurun. Sehingga pembuatan makanan tradisional membutuhkan waktu dan ketekunan, namun harga kue tradisional relatif murah dibandingkan produk bakery lainnya.

Untuk memproduksi kue tradisonal terdapat beberapa kendala seperti pada keterbatasan teknologi dan kemasan produk yang masih sederhana membuat usaha kue tradisional sebagai salah satu wujud ekonomi kreatif suku Melayu Jambi mengalami ketertinggalan. Apalagi dimasa pandemic ini para pelaku UMKM kue tradisional harus makin meningkatkan daya saing mereka untuk berlomba lomba menemukan kreatifitas dan inovasi baru dalam memasarkan produk kue tersebut melalui digitalisasi agar mudah terjangkau bagi konsumen.untuk mewujudkan perekonomian yang berkesinambungan dan berkelanjutan melalui  produk UMKM berupa kue tradisional khas melayu Jambi guna mewujudkan ekonomi kreatif dan memperkenalkan produk tersebut lebih luas lagi melalui digitalisasi sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan menssejahterakan masyarakat sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun