Mohon tunggu...
Marczumi Rumambay
Marczumi Rumambay Mohon Tunggu... -

Orang biasa yang ingin mempunyai andil yang luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titip Rindu untuk Asa

4 Desember 2011   18:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:50 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ingin sekali rasanya menghirup udara segar itu di depan terasku,
sambil menikmati lantunan nyanyian burung-burung itu,
dimana aroma masakan ibu membuatku makin menggebu-gebu,
untuk segera mengetuk pintu sambil berkata "ini aku"

Bukan hal yang tabu jika aku mulai menitip rindu,
inilah aku yang tidak sanggup menanggung beban untukmu,
sini biar ku bisikan sesuatu,
dan berkata sekali lagi bahwa aku sangat rindu,

Lontarkan sedikit senyumanmu wahai pagi,
agar aku bisa berkata dan kembali,
titip rinduku untuk para pemuja seni,
yang sedari dulu memberikanku inspirasi,

Janganlah kikir untuk mengukir mimpi,
karena aku disini memang selalu merajut mimpi,
sampai kapan pun aku tidak akan pernah berhenti,
bahwa engkau yang akan selalu aku sayangi,

Menoreh jalan yang tak kunjung henti,
kembali menapaki hari-hari yang kian hari kian sepi,
aku selalu titipkan rinduku pada sore hari,
berharap nasihat itu kembali dan berkata sini aku ciumi,

Perih memang tak kunjung henti,
karena jalan mimpi itu memang tak seindah peri,
lihatlah diri ini yang kian lama tak kunjung henti,
untuk berkata aku rindu, rindu sekali,

Tempat ini semakin menitipkan asa,
bahwa memang bumi ini tidak kembali bercahaya,
sulit memang untuk kembali ke jalan penuh rona,
itu semua hanya ada dalam mimpimu saja,

Tidak usah kau rayu diri ini untuk berkata,
karena tulisan ini sudah cukup membaca,
akan rinduku terhadap asa,
yang sekian lama telah tiada.

Sumber: www.rumambay.wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun