Mohon tunggu...
Rumail Segaf
Rumail Segaf Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku hadir dalam kata. Kata yang tidak akan pernah kamu temukan dalam kamus mana pun. Kata yang tidak akan kamu dapati maknanya dalam bahasa apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kenapa Harus Kawin Lagi?

26 Oktober 2011   23:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:28 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Kiyai Fattah itu sosok yang  alim, enerjik, disiplin, dan sangat perhatian pada santri.  Demikian menurut penuturan Gus Dur, kiyai Masruri Mughni (Brebes), kiyai Djamaluddin Ahmad (Jombang), kiyai Yusuf Mashar (Lamongan), kiyai Nur Cholis Baqir (Probolinggo), dan beberapa santrinya yang lain. Setiap jam 3 malam, beliau keliling kamar-kamar untuk membangunkan para santri. Satu persatu. Dengan berpakaian dinas (sarung baju, surban, dan menyelempangkan sajadah) dikeilinginya semuagotha’an. Tangan kirinya memegang gayung yang berisi air. Sampai gotha’an terakhir, sang kiyai balik lagi. Satu dua santri ada yang mbalelo, tak kunjung bangun.  Kadang juga jengkel atas ulah santri-santri mbalelo ini. Segera diambilnya air wudlu -untuk mengatasi amarahnya- kemudian melanjutkan “peran ibu” terhadap anak didiknya. Waktu shubuh, beliau berjama’ah dengan para santrinya. Dilanjutkan dengan pengajian. Disusul kemudian pada jam 07.00 pagi, kegiatan rutin mengajar di Madrasah Mua’llimin-Mu’allimat. Sebelum jam pelajaran dimulai, beliau sudah datang di Madrasah untuk mengontrol sarana madrasah, sekaligus mengabsen kedatangan para guru. Jangan sampai ada yang terlambat. Diluar itu beliau terjun ke desa-desa. Memberi pengajian rutin seminggu sekali. Jadwalnya juga cukup padat. Setiap hari ada jam untuk membina masyarakat di pedesaan. Walau hari hujan, beliau tidak pernah absen. Pendek kata, semua waktu dan tenaganya dicurahkan untuk umat. “ini memang menjadi ciri khas kiyai,” kata Drs. Saifullah Yusuf. “Saking perhatiannya terhadap santri dan umat, sampai lupa anak istri, sehingga kiyai kawin lagi,” sambungnya disambut gerrrrr para hadirin. “Tapi kiyai Fattah bukan termasuk tipe yang ini !” buru-buru ia menambahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun