Bandung (30/09) Belum lama kita merespon kekeringan, kabut asap, dan bencana gempa bumi di Ambon Maluku, Indonesia kembali diuji dengan terjadinya tragedi kemanusiaan di Wamena. Rumah Zakat Action terus berupaya membantu masyarakat yang terdampak kekeringan, kabut asap, gempa ambon dan merespon tragedi kemanusiaan Wamena.
Aksi Kemanusiaan Tragedi Wamena
Tragedi kerusuhan di Wamena yang telah menewaskan 33 orang warga, 84 orang luka ringan, serta 7.278 mengungsi menjadi duka bersama.
Rumah Zakat sebagai lembaga kemanusiaan merespon kejadian ini sebagai kejadian kemanusiaan karena ribuan warga yang merasakan dampaknya.
"Kita harus ikut aktif melakukan aksi bantuan kemanusiaan kepada mereka yang menjadi korban" Ujar CEO Rumah Zakat, Nur Efendi
Rumah Zakat mengirimkan lima relawan yang kini telah tiba di Wamena. Disana para relawan menyalurkan bantuan logistik untuk warga dan juga mendirikan dapur umum. Selain lima relawan, Rumah Zakat pun menerjunkan 20 orang untuk membantu para pengungsi di Sentani Jayapura.
"Para relawan berkoordinasi dengan TNI dan juga pihak-pihak terkait dalam upaya membantu warga Wamena. Sebab kami harus terus waspada agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan," ungkap Efendi.
Aksi kemanusian Wamena akan terus berlanjut hingga keadaan kembali normal, adapun rencana aksi selanjutnya adalah distribusi bantuan logistik dan paket makanan siap saji, pendampingan psikososial, layanan medis dan santunan sosial, sementara itu kebutuhan mendesak yang diperlukan warga Wamena adalah bahan pangan, keperluan bayi, obat-obatan, selimut dan pakaian, serta hygiene kit.
Untuk Gempa Ambon, Rumah Zakat menurunkan 10 relawan tim evakuasi dan medis, mendistribusikan paket makanan siap saji, paket kornet superqurban, air mineral, serta layanan medis.
"Gempa susulan terus terjadi di Ambon Maluku. Oleh karena itu para relawan di lokasi selalu bersiap siaga sehingga bila terjadi gempa yang lebih besar, kita dapat melakukan hal preventif untuk meminimalisir dampak negatifnya," ujar CEO Rumah Zakat Nur Efendi.