Mohon tunggu...
Rumah ZakatJakarta
Rumah ZakatJakarta Mohon Tunggu... Human Resources - Lembaga Amil Zakat indonesia

Lembaga yang mengelola dan menghimpun potensi dana zakat infaq dan shadaqah untuk pemberdayaan masyarakat indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

200 Kornet dan Rendang Superqurban Jadi Menu Utama Para Pengungsi Imigran

30 Juli 2019   13:20 Diperbarui: 30 Juli 2019   13:33 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

200 Kornet dan Rendang Superqurban Jadi Menu Utama untuk Para Pengungsi  Imigran, Kalideres, Jakarta Barat

Pada Selasa siang (23/07), kami Relawan Nusantara Jakarta  melakukan misi pemberian bantuan kepada para imigran asing di daerah Kali Deres, Jakarta .Perjalanan di awali dengan mendatangi kantor Walikota Jakarta Barat  untuk memberikan bantuan berupa 120 kornet kambing dan 80 rendang kambing. Di sana kami disambut baik oleh tim Tagana yang menangani Dapur Umum bagi korban pengungsi imigran tersebut. 

Pada saat itu, mereka sedang menyiapkan makan malam untuk di konsumsi para pengungsi, sehingga kami dapat turut langsung melihat proses memasak hingga membungkusnya. Bersyukur karena kornet yang kami bawa bisa langsung dimasak untuk di konsumsi para pengungsi tersebut.

dokpri
dokpri
Setelah melihat proses pembuatan makanan untuk para pengungsi, kami melanjutkan misi ke lokasi dimana mereka tinggal di sebuah gedung kosong Kodim di daerah Kali Deres, Jakarta . Awal melangkahkan kaki, kami terkejut melihat kondisi tempat mereka tinggal. 

Di bagian gerbang, terdapat posko untuk menerima tamu sekaligus gudang untuk menaruh makanan atau minuman untuk pengungsi. Lalu dilanjut di bagian halaman, terdapat beberapa tenda besar untuk mereka tidur, hal ini dikarenakan jumlah mereka yang banyak sekitar 1.388 jiwa, dengan rincian 1.090 dewasa dan 298 balita dari 7 negara (Afganistan, Irak, Iran, Pakistan, Somalia, Ethiopia dan Sudan). 

Selain itu, hanya tersedia 5 toilet portable untuk memenuhi kebutuhan MCK (Mandi Cuci Kaktus) mereka. Hal ini menyebabkan ada beberapa pengungsi yang mencoba menggunakan fasilitas umum seperti di masjid di sekitar wilayah tersebut untuk memenuhi kebutuhan MCK-nya.

dokpri
dokpri
Sebelum berkeliling, kami mencoba berinteraksi dengan beberapa anak-anak. Awalnya mereka segan untuk menyambut kami, tetapi lama kelamaan anak-anak tersebut menyapa dan mengajak kami bermain. Di sini kami bisa melihat keceriaan di wajah polos mereka, bermain dan bercanda bersama dengan teman-teman sebayanya. Pada saat kami tanyakan siapa nama mereka, mereka menjawabnya dengan malu, tetapi hal itu tak berlangsung lama.

Kami mencoba bertanya kenapa mereka bisa berada di sini (tempat pengungsian), jawabannya cukup menyayat hati, mereka pergi dari negaranya karena terjadinya perang, lalu kami pun bertanya lagi, apakah kamu ingin kembali ke negara asalmu? Mereka menjawab, kami takut karena perang masih terjadi di sana. 

Ironis, karena perang mereka harus meninggalkan tanah airnya, bahkan ada yang tinggal di tempat pengungsian hingga 3 tahun lamanya, sehingga dia fasih berbahasa Indonesia. Tapi sungguh disayangkan, banyak anak-anak tersebut belum bisa membaca dikarenakan kondisi mereka yang tak memungkinkan untuk bersekolah.

Tak terasa menjelang magrib, kami dari Tim Relawan Nusantara Jakarta  berpamitan kepada anak-anak tersebut dan petugas yang berjaga. Sebelum pamit, kami memberikan snack berupa coklat, permen dan wafer untuk anak-anak korban pengungsian tersebut. Ucapan terima kasih dilontarkan oleh Hadia, salah satu anak di tempat pengungsian tersebut dan ia pun berharap kami bisa mengunjungi mereka kembali. Semoga dalam keadaan sesulit apapun, mereka masih bisa tersenyum .

Inilah perjalanan dari misi kami untuk memberikan bantuan kepada korban pengungsi imigran di wilayah Jakarta . Semoga kami bisa terus melanjutkan misi yang diberikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun