Warungkiara merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Sukabumi yang mengalami krisis kesehatan. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan didukung dengan jauhnya akses menuju lokasi pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Masyarakat Warungkiara yang notabennya bekerja sebagai buruh karet dan buruh tani musiman ini tidak terlalu mementingkan kesehatan mereka. Bagi mereka, pergi bekerja demi sesuap nasi lebih penting daripada pergi memeriksakan keluhan kesehatan di puskesmas yang jaraknya cukup menguras waktu, energi dan materi.
Untuk kali kedua tepatnya bulan penuh berkah ini tim kesehatan Rumah Yatim hadir kembali mengunjungi Warungkiara untuk menggelar kegiatan serupa yakni baksos kesehatan yang diisi dengan berbagai kegiatan  seperti pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, dan pengobatan secara cuma-cuma. Kegiatan ini digelar di dua desa selama dua hari.
Untuk kegiatan kali ini,  Sinu selaku manajer kesehatan Rumah Yatim mengerahkan 8 anggota tim medisnya , diantaranya dua dokter, tiga  apoteker dan tiga  perawat. Tidak hanya itu, Sinu pun menyediakan ambulance gratis sebagai fasilitas pendukung baksos.
Di hari pertama, baksos digelar di kampung Babakan Baru, desa Warung Kiara kecamatan Warungkiara. Kegiatan dilaksanakan di SDN 3 Ubrug kampung Girijaya, Warungkiara. Ratusan warga berbondong-bondong datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan cuma-cuma dari tim kesehatan Rumah Yatim.
Di hari kedua, tim kesehatan Rumah Yatim menggelar kegiatan di balai desa Bantar Kalong kampung Cibodas. Seperti halnya di kampung Girijaya, baksos di kampung Cibodas pun disambut antusias warga.
Menurut Dr. Nisa salah satu anggota tim medis mengatakan bahwa dominan warga di kedua wilayah tersebut mengeluhkan beberapa jenis  penyakit seperti,  hipertensi, diabetes, ISPA , Congestive Heart Failure (CHF), sistemik, gatal-gatal dan sakit kepala. Mereka tidak memeriksakan keluhannya dikarenakan ketidaktahuan mereka mengenai gejala penyakit yang dikeluhkan  tersebut.
"Salah satu pasien saya mengeluhkan sering sesak, beliau tidak pernah memeriksakan keluhannya tersebut. Setelah diperiksa ternyata beliau menderita hipertensi yang sudah parah." Kata Dr. Nisa
Dr. Nisa menuturkan bahwa warga Warungkiara membutuhkan penyuluhan kesehatan, banyak diantara mereka tidak memperdulikan keluhan kesehatannya. " Semoga dengan adanya kegiatan ini, pengetahuan warga mengenai pentingnya menjaga kesehatan bertambah, semoga setelah kegiatan ini mereka lebih rajin memeriksakan kesehatannya." Ujarnya