Mohon tunggu...
Rumah Shine
Rumah Shine Mohon Tunggu... profesional -

Mensosialisasikan pola asuh dan pola komunikasi yang sehat dalam keluarga serta pemberian dukungan bagi keluarga-keluarga yang bermasalah. Bila membutuhkan bantuan untuk konsultasi masalah keluarga, silakan email kami di rumahshine@gmail.com atau cek web kami www.rumahshine.org

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Membantu Anak Menemukan Bakat Khususnya

30 Januari 2012   08:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:17 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah suatu kebanggan bagi anak dan orangtua bila anak dapat berhasil dalam satu bidang atau dalam beberapa bidang sekaligus. Misal dalam bidang musik, olahraga, seni tari, ilmu alam dan sebagainya. Termasuk juga bagi anak remaja. Mereka suka bila dirinya dianggap hebat oleh orangtua dan teman-teman sebayanya. Nah, yang menjadi kendala adalah terkadang anak suka membandingkan diri mereka dengan teman sebaya yang dirasa lebih baik dari mereka. Akibatnya ini hanya akan melukai perasaan mereka atau membuat mereka hancur

Seorang anak laki-laki melihat temannya dan berkata kepada dirinya, ia seorang pemusik yang luar biasa, sedangkan saya tidak hebat. Saya tidak dapat bermain sebaik dia, bahkan setengahnya dari dia saja tidak bisa. Seorang anak perempuan mengatakan, dia pandai sekali menari cantik lagi. Semua lelaki menyukainya, tetapi tidak ada yang suka sama saya.

Anak remaja mudah untuk membandingkan diri dan selalu merasa rendah diri jika mereka mencoba mengukur kemampuan mereka di dalam hal-hal yang tidak berubah – misalnya membandingkan diri sendiri dengan wajah, bakat, atau keadaan keluarga orang lain. Inilah yang akhirnya menjebak mereka dan membuat mereka menarik diri dalam pergaulan.

Perbandingan Positif

Apakah dengan begini orangtua harus diam saja? Tidak. Orangtua justru menjadi petunjuk bagi anak-anaknya untuk menemukan bakat mereka. Orangtua bisa melakukan perbandingan dengan mengajar mereka untuk membuat perbandingan dalam keahlian-keahlian yang dapat dipelajari dan dilakukan mereka dengan baik

Mungkin putra anda bukan seorang yang berbakat olahraga, jangan dorong dia untuk membuat perbandingan dengan seorang bintang bola, apalagi membandingkannya dengan teman sebayanya. Itu akan membuat dia terpukul. Mengapa orangtuanya harus membanding-bandingkan dirinya? Mungkin saja dia berbakat di bidang seni yang dapat dikembangkannya dengan baik. Bantulah dia untuk memanfaatkan keunggulan-keunggulannya dengan sebaik mungkin. Inilah yang disebut perbandingan yang positif.

Menemukan Bakat Anak

Para remaja perlu mempunyai keahlian dalam suatu bidang agar mereka memiliki rasa kepercayaan serta kebangaan terhadap diri sendiri. Tidak semua anak bisa menjadi paling pintar, paling cantik, paling terkenal, paling jago dan sebagainya. Tetapi paling tidak setiap anak mempunyai suatu bakat yang dapat menolong mereka menonjol secara positif, dan orangtua perlu membantu mereka menemukan bakat tersebut.

Setiap anak adalah anugerah. Setiap anak adalah istimewa. Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, setiap anak perlu diarahkan dan mengetahui mengenai kelebihan yang ada dalam diri mereka. Jika kita tidak menolong mereka, mereka dapat terperosok ke dalam hal-hal negatif untuk menarik perhatian orangtua.

Yang perlu diingat pada waktu menolong anak dalam menemukan bakat mereka adalah anda harus menunjukan kepada mereka bahwa mereka tidak dapat sukses di segala bidang. Bisa dikatakan hampir semua orang dapat sukses di dalam empat bidang atau paling banyak lima bidang. Jadi jangan memaksakan anak untuk berhasil dalam banyak bidang. Cukup arahkan untuk mengembangkan suatu bakat, tolong dia agar kepercayaan diri dan harga dirinya sehat sehingga ia tidak mudah menyerah dalam mengembangkan bakatnya.

Salam. Semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun