Mohon tunggu...
Moh Ridho Imam Alfarizi
Moh Ridho Imam Alfarizi Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Wakil Sekretaris I Rumah Sandi Uno Indonesia Daerah NTB

Saya orang yang suka nulis, hobby saya berenang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Beasiswa NTB Luar Negeri Hanya Sekedar Formalitas Belaka, Ini Kata Praktisi Pendidikan

29 September 2024   11:09 Diperbarui: 29 September 2024   11:14 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Biro Pers Sekretariat PP KAMMI

Salah satu program unggulan Zul-Rohmi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2018-2023 adalah Beasiswa NTB. Program yang dijalankan untuk mengirimkan 1000 mahasiswa ke luar negeri untuk melanjutkan studi Pendidikan yang lebih tinggi.

Selama era pemerintahan Zul-Rohmi mahasiswa yang sudah dikirimkan ke luar negeri sebanyak 700 lebih mahasiswa. Dan total anggaran yang dihabiskan selama lima tahun itu mencapai 150 miliar.

Dari 700 lebih sekian yang sudah menyelesaikan studinya itu sebanyak 419 mahasiswa atau sekitar 58 persen. Sedangkan ratusan lainnya masih kuliah di luar negeri.

Dalam konteks ini Zul-Rohmi bersama timnya harus perbanyak evaluasi, sebab program beasiswa NTB ini tidak jelas bagi daerah.

Pasalnya, selama lima tahun ini apa output dan manfaat kontribusinya bagi daerah. Hal ini perlu kita tahu, karena public pasti akan bertanya-tanya khususnya dari kalangan aktivis dan akademik apa output dan kontribusinya. 

Sejauh ini saya belum melihat dampak real yang konkrit dari para alumni program beasiswa NTB yang digagas oleh Zul-Rohmi dalam lima tahun terakhir. Walupaun hanya beberapa orang dan itupun tidak sampai 10 orang. 

Jangan sampai beasiswa NTB hanya sekedar formalitas dalam artian hanya sekedar memberikan gelar tinggi saja tapi tidak jelas outputnya bagi daerah.

Sebagian orang mungkin berkata itu bagus buat SDM jangka panjang NTB. Saya berpikir dengan sederhana memang gampang bikin diksi, jangankan kita anak SD saja bikin seperti itu. Tapi ketika disinggung parameter dan indikator justru nihil sama sekali.

Sebab suksesnya program itu bukan hanya dilihat dari angka-angka yang tercapai dan gelar tinggi yang didapat tapi indicator dan paramaternya itu juga harus jelas bagaimana untuk mengakselerasi outputnya bagi daerah.  

Selain itu, dari 419 mahasiswa yang sudah menyelesaikan studinya kita juga bertanya-tanya para alumni tersebut itu ada dimana sekarang, apa kerjanya dan dimana mereka ditempatkan. Data-data ini harus dipaparkan secara detail dan disampaikan ke publik agar kita bisa tahu bahwa ada sumbangsih bagi daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun