Jangan sampai juga ada yang selesai sekolah tapi bingung mau apa di daerah atau diam-diam menetap diluar negeri tidak mau pulang saking nyaman atau juga bekerja di luar daerah tanpa ada sedikit kontribusi bagi daerahnya sendiri. Sehingga membuat anggaran ratusan milyar terbuang sia-sia.
Hal ini bisa saja kemungkinan terjadi dan kalau pun terjadi justru ini sungguh memalukan dan mengecewakan. Sebab hanya data-data awal saja yang dipaparkan dalam artian prodi dan tujuan kampusnya terlihat jelas dan terang. Tapi begitu selesai studi justru tidak terlihat dan dibiarkan begitu saja.Â
Jadi, menurut saya bahwa program beasiswa NTB ini memang hanya sekedar formalitas belaka, yang penting bisa menganggarkan. Kalau begini anak SMP juga bisa jadi pemerintah. Apalagi ada penambahan kuota 10.000 mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H