Mohon tunggu...
Diah Ku Di Usumawati
Diah Ku Di Usumawati Mohon Tunggu... -

Bu Diah lahir di Bogor 4 Maret '64. Menjadi guru dan aktif dlm kegiatan sosial merupakan passion ibu dari empat anak ini. Pernah menjadi dosen dan guru SMA, namun ia merasa cocok mengajar di SMP. Bu Diah menyelesaikan sekolah dasarnya di SD Besuki Menteng, menengahnya di SMP SIK (Kuala Lumpur) dan SMPN 9 serta lanjutannya di SMAN 4 Jakarta. Ia meraih sarjana Matematika dari Universitas Indonesia. Ketika mendampingi suaminya sekolah di LN, Bu Diah sempat mengenyam pendidikan pascasarjana di bidang Mathematics Education di North Carolina State University ('89-'91), AS. Ia pernah pula tinggal di Tokyo, Jepang ('94-'95)menemani suami sekolah. Sepulangnya ke tanah air, Bu Diah sempat mengikuti kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Al-Hikmah, Jakarta. Saat ini ia aktif mengurus Yayasan Qurrota Ayuni dan ACM Muslimah Sport Center sebagai salah satu direksi. Perempuan yang senang membaca dan menulis ini telah menelurkan sebuah novel berjudul “Gerbong Kehidupan”, dan sekumpulan cerpen.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pak Jokowi atau Pak Prabowo kah Pemenangnya?

17 Juli 2014   12:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:05 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan presiden kali ini betul-betul panas.Hanya gara-gara beda pilihan, ada kelompok pengajianyang nyaris bubar,teman lama bisa dengan mudah memutuskan hubungan  di Hp ataudi FB. Saudara kandung bisa tidak saling tegur. Bahkan ada dua tukang becak yang adu jotos sampai beritanya masuk koran. Astaghfirullah. Apa yang terjadi?

Sebentar lagi, pada tanggal 22 Juli, KPU berencana mengumumkan hasil pemilihan presiden. Siapakah pemenangnya? Ada kekhawatiran pendukung capres yang kalah akan ngamuk. Supaya tidak terjadi keributan, bagaimana kalau kita buat seri saja. Keduanya menang, semuanya senang, mungkinkah?

Beberapa hari yang lalu saya mengikuti kajian yang disampaikan oleh Ustad Andian Parlindungan. Dari pengajian ini saya mendapat masukan yang berharga tentang hakekat kemenangan.

Sebetulnya kajian Ustad berkaitan dengan Ramadhan. Tapi saya fikir sangat relevan dengan kondisi masyarakat sekarang.Masing-masing kubu merasa bahwa capres pilihannyalah yang akan menang.

Berikut ringkasan dari kajian tersebut.Sesudah berpuasa selama sebulan, nantinya kita akan merayakan hari Raya Idul Fitri. Hari kemenangan. Menangdi sini berarti tujuan puasa tercapai.Dalam surat Al Baqoroh ayat 183 yang sudah sering kita dengar, tujuan dari berpuasa adalah agar kita menjadi orang yang bertakwa.

Orang yangbertakwa itu apa kriterianya?Wah, sudah puluhan tahun mengaji, saya kok belum hafal juga ya?Ayo kita buka Al Qur’an Surat 3, Al Imron ayat 133-135. Saya ambil intinya saja ya. Ternyata orang yang bertakwa adalah pertama, orang yang berinfak baik diwaktu lapang maupun sempit.Kedua, orang yang berbuat baik, yaitu dengan menahan amarah dan memaafkan orang lain.Ketiga, orang yang cepat memohon ampun ketika berbuat kesalahan, lalu ia memperbaiki diri. Orang seperti inilah yang mendapatkan ampunan dari Allah dan kemenangan yang sesungguhnya yaitu surga.

Orang yang bertakwa akan mendapatkan ampunan, sehingga ia menjadi suci. Bagaikan bayi yang baru lahir, ia kembali fitri. Nah, sebetulnya hanya merekalah yang berhak merayakan Idul Fitri. Berhak merayakan lebaran dengan pulang kampung.Kalau bisa begini, enak sekali ya, jalananjadi sepi dan nyaman.

Mereka inilah orang yangmenang , atau dengan kata lain beruntung.Dalam QS Al-Mu’minun (23: 1- 11) dikatakan bahwa orang beruntung adalah orang yang khusyu dalam solatnya, yang menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak berguna, yg menunaikan zakat, yang tidak berzina, yang memelihara amanah dan janjinya dan memelihara solatnya. Mereka inilah pemenang yang sesungguhnya. Merekalah pewaris surga.

Bertahun-tahun ummat Islam di Indonesia ini beribadah. Solat, puasa, naik haji. Bahkan jamaah haji dari Indonesia adalah yang paling banyak di dunia. Tapi mengapa masih banyak orang yang tidak amanah, suka berdusta, suka tawuran, suka mengingkari janji, korupsi, tidak bekerja dengan professional, suka berpesta di atas penderitaan orang lain, tidak mengikuti aturan, tidak menghargai waktu dan masih banyak hal-hal negatif lain yang begitu biasa terjadi.

Pertanyaan besarnya adalah,kenapa ibadah belummenghasilkan akhlak yang baik?

Karena ibadah tidak dikerjakan secara total, hanya sekedarnya, sekedar menggugurkan kewajiban,dikerjakan oleh fisik saja. Ibadahnya tidak khusyu’. Kita tahu bahwa manusia itu terdiri dari jasmani dan rohani. Jika rohani meninggalkan jasmani maka manusia itu hanyalah seonggok mayat.Ibadah tanpa rohanijuga seperti itu bagaikan bangkai yang tidak ada artinya.

Begitu orang meninggal dunia, jasadnya kembali ke tanah dan rohaninya menghadap kepada Allah.Rohani ini terdiri dari akal, hati dan jiwa.Akal yang cerdas, yang rajin menuntut ilmu, hati yang ikhlas dan jiwa yang tenang. Inilah kemenangan yang sesungguhnya. Wafat dalam keadaan husnul khotimah.

Semua manusia itusekarang sedang menuju kepada kematiannya masing-masing. Tujuan yang sesungguhnya adalah hidup sesudah mati.Apapun yang ada di antaranya hanyalah sarana untuk mencapai tujuan itu.Ingin jadi orang kaya, jadi orang terpandang, jadi anggota legislatif, jadi presiden, Itu semua bukanlah tujuan yang hakiki. Kalau ini jadi tujuan, maka bersiap-siaplah untuk kecewa.Tidak heran kalau sesudah pemihan legislatif maka penghuni rumah sakit jiwa bertambah.

Jadi mungkinkah Pak Jokowi dan Pak Prabowo, keduanya menang? Ya mungkin. Yaitu jika yang terpilih menjadi presiden tidak menjadi sombong.Ia menunaikan amanah dengan baik. Ia menyadari bahwa jika tidak amanah, maka di akhirat jabatan itu menjadi sesalan.

Sebaliknya yang tidak terpilih jadi presiden hendaknya bisa berlapang dada. Menyadari bahwa terkadang sesuatu yang kita benci itu adalah baik bagi kita, sebaliknya sesuatu yang kita cintai itu bisa jadi tidak baik bagi kita.Allah Maha Mengetahui sedang manusia tidak mengetahui. Berapa banyak kita lihat pejabat yang dulunya terkenal baik ternyata berujung masuk bui. Naudzbillah min dzalik.

Sudah seharusnya kedua belah pihak saling memaafkan dan menahan amarah. Tidak hanya amarahnyasendiri tetapi tentunya juga mencegah kemarahan pendukungnya.Melarang pendukungnya melakukan tindakan anarkis.

Keduanya menangapabila keduanya selalu berbagi dengan sesama.Selalu beribadah tidak sekadar dengan jasmaninya saja tapi dengan akal, hati dan jiwa.Ibadah yg bisa membawa sikap mental yang baik. Ikhlas, sabar, amanah, tawadhu dan tenang.

Semoga siapapun yang nanti menjadi presiden, bisa membawa kemenangan dan kedamaian bagi seluruh bangsa Indonesia. Sesama anak bangsa kembali menyambung tali silaturahim. Allah mengharamkan surga bagi orang yang memutuskan tali silturahim.Ayo kita sambungkan lagi. Islam adalah agama perdamaian bukan permusuhan.

Islam sendiri diambil dari kata salama yang bisa berarti keselamatan, kedamaian. Seorang muslim seharusnya menjadi rahmatan lil’alamin. Rahmat bagi alam semesta.Semoga di hari kemenangan yang sesungguhnya kita bisa reuni di surga.

Akhir kata, saya ingin menuliskan doa yang dikarang oleh Seft Founder.

Doa yang insyaAllah bisa menyejukkan hati kita.

Ya Allah, mudah2 an mulai saat ini apapun yang kami lakukan, Kau tolong kami untuk lebih dekat dengan Mu. Lebih mencintaiMu, lebih Kau cintai dan Kau ridhoi. Dan semoga apa yang kami lakukan akan menjadi rahmatan lil ‘alamin. Semoga dengan pertolonganMu, setiap hari kami bertambah baik, bertambah baik, bertambah baik, hingga saatnya kami kembali kepadaMu dalam kondisi terbaik, husnul khotimah dalam pelukan cintaMu.

Aamiin Ya Robbal‘alamin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun