Kami pernah ada dalam dilema..
AKU dan suamiku, suatu hari harus berpikir panjang, memutar otak, menggunakan hati dan menyiapkan mental karena satu kalimat yang diucapkan anak tengah kami.
" Aku nanti juga mau masuk kelas akselerasi, " katanya suatu ketika.
Tercenganglah kami.
Satu hal yang telah disepakati dengan suara bulat olehku dan suami dimentahkan dengan serta merta oleh satu kalimat yang dikeluarkan seorang anak lelaki yang baru naik ke kelas 2 SD.
Anak tengah kami.
Kalimat yang dia ucapkan saat melihat kakak perempuannya yang duduk di kelas 5 SD masuk ke kelas akselerasi dan di akhir tahun ajaran akan bergabung dengan murid kelas 6 untuk turut ujian.
Bisa diduga, bukan urusan belajarnya yang menarik anak tengahku itu, tapi sebab ada aura 'istimewa dan tidak biasa' yang seberapapun diredam, tetap terasa saat kakak dan teman- teman kakaknya belajar bersama. Frekwensi belajar yang ekstra. Semangat dan deg- degan yang bergantian hadir, dan.. beragam snack menarik yang kami para orang tua hadirkan saat anak- anak sedang belajar, membuatnya tiba pada kesimpulan bahwa dia juga ingin merasakan semua kesenangan itu.
Waduh.
Padahal kami sendiri tadinya malah sudah memutuskan untuk tidak memasukkan dia ke kelas akselerasi.
Tak pernah terpikir oleh kami bahwa dia akan menginginkan itu, dan membuat kami harus memikirkan ulang langkah kami.