Ada satu cerita kecil dari Tanah Suci yang tak pernah kulupa...
TENTANG supir bus di musim haji.
Tentang bagaimana kita sering lupa, bahwa tindakan kita bisa jadi berdampak pada orang lain.
Tentu menyenangkan jika dampaknya positif. Tapi bagaimana jika sebaliknya?
***
Saat musim haji yang lalu, selain aku dan suami, ada keluarga dekat lain yang juga berhaji. Yakni adik iparku ( adik suamiku ) dan istrinya.
Keduanya berangkat di kloter- kloter awal ke Tanah Suci, dan sudah berada di sana sekitar dua minggu ketika kami, aku dan suamiku tiba.
Tentu saja, begitu tiba di Mekah, menghubungi mereka adalah salah satu hal yang kami dulukan. Lalu kami berjanji- janji bertemu, di pelataran Masjidil Haram, pada suatu hari.
" Seusai shalat dhuha, " kata mereka.
Baiklah. Kami tunggu mereka.
Lalu kami mendengar cerita bahwa biasanya mereka datang ke Masjidil Haram kala hari masih gelap, menjelang subuh, lalu menunaikan shalat subuh di masjid dan tetap berada disana hingga usai Shalat Dhuha.