Masukkan kantong kresek dalam daftar yang perlu dipersiapkan untuk keberangkatan haji.
MUSIM haji makin mendekat. Kami sudah menjalani beberapa kali manasik haji, dimana kami mendapatkan penjelasan- penjelasan mengenai ibadah haji dan tata cara pelaksanaannya.
Selain manasik, aku juga berusaha untuk membaca buku- buku yang menerangkan tentang haji, untuk lebih memperdalam lagi pengetahuanku.
Acara naik tangga beberapa tingkat dan menghindari lift untuk mencapai tempat dudukku di kantor sudah mulai kulaksanakan lagi, setelah sempat libur sebulan saat bulan puasa yang lalu.
Dan...
Kebaikan- kebaikan menjelang keberangkatan yang Insya Allah tinggal beberapa minggu lagi terus mengalir.
Seperti menjelang umrah yang lalu, ada saja orang- orang baik di sekitarku yang memberiku ini dan itu. Dulu itu, saat hendak beribadah umrah, kuterima pemberian mukena dan beberapa buah kerudung dari para teman dan sahabat.
Kali inipun begitu.
Belum lama ini, kuterima pemberian dari seorang kenalanku, ibu- ibu seusia ibuku, yang khusus menjahit sendiri sebuah gamis -- baju panjang -- berwarna putih untuk diberikan padaku. Beliau tidak membeli jadi, tapi memintaku bersedia diukur olehnya untuk kemudian dijahitkannya gamis dari kain putih berbordir yang telah dibelinya.
Aku sangat terharu, dan sungkan sekali sebetulnya. Tapi aku tahu, tak bisa menolak pemberiannya sebab ibu itu berkata bahwa sejak mendengar berita tentang keberangkatan hajiku tahun ini, beliau sudah berniat untuk membuatkanku gamis itu.
" Biar gamis ini mewakili saya, " katanya sambil tersenyum, " Saya sendiri tidak ada di sana musim haji ini tapi kalau gamis ini dipakai, saya akan merasa saya juga 'hadir' di sana. "