Adhawwww.. bau badan itu menusuk- nusuk hidung.
SUMBERNYA jelas. Bapak yang duduk di sebelahku di KRL. Duh, terbayang kan, sepanjang perjalanan harus menghirup bau semacam itu?
Kucoba 'menyelamatkan diri', dengan menyemprotkan body spray ke tangan, tengkuk dan pakaianku. Maksudnya, agar jika ada semilir- semilir angin, wangi segar dari body spray yang aku semprotkan itulah yang akan tercium, dan bukan bau badan dari Bapak- bapak yang duduk di sebelahku.
Tak bisa mengeluh, memang. KRL ini milik umum. Siapapun bisa naik. Wangi atau tidak wangi. Sudah mandi maupun belum. Jadi, aha ha..siap- siap sajalah kalau sedang bernasib seperti aku hari ini, yang duduk disamping seseorang yang.. -- ah, Bapak itu tampak bersih, tapi bau badannya itu lhooo.. menghambur kemana- mana...
Entahlah, mungkin dia sendiri tak menyadari hal itu. Sedari tadi dia terkantuk- kantuk. Aku, tentu saja tak tega untuk mengatakan hal tersebut padanya. He he.
***
[caption id="attachment_316017" align="aligncenter" width="397" caption="Gambar: www.thefunnyblog.org"][/caption]
Naik KRL, memang banyak ceritanya.
Ada banyak kisah, tentang persahabatan dan juga pertengkaran antar penumpang.
Para penumpang yang sering bertemu di kereta, sering akhirnya saling mengenal, dan lalu bersahabat sampai saling berkunjung ke rumah masing- masing dengan keluarga.
Tapi sebaliknya, yang tak kenalpun bisa berantem. Seperti yang kusaksikan pagi ini.