Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rainbow of Love

1 Januari 2012   01:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:30 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1325380074367884025

Pagi pertama di tahun baru... SEBUAH tenda berdiri di halaman. Di teras rumah kayu yang menghadap halaman duduk para orang tua beserta Nareswara dan Nareswari. Sementara itu anak- anak bermain di halaman. Ada bagian di halaman rumahkayu yang bentuknya tidak datar tapi miring turun ke bawah. Di tempat itu Dee menanam tanaman rambat dengan bunga kecil berwarna kuning sebagai penutup tanah. Di salah satu bagian tanah yang miring itu, sebagian dari bunga- bunga tersebut gundul. Sebab di situlah Pradipta biasa bermain peluncuran. Dia biasa meluncur dari bagian halaman yang lebih tinggi ke bagian halaman yang lebih rendah di salah satu tempat dimana bunga- bungaan mungil berwarna kuning itu berada. Dan kini, dengan gembira Respati, Kirana dan Radya bergabung bersama Pradipta bermain peluncuran di sana. Sementara itu, Pratama dan Cintya duduk di depan tenda. Cintya, si kakak yang berangkat remaja, duduk di tikar yang terbentang di muka tenda dengan sebuah buku ada di tangan, sementara Pratama mengamati beberapa gambar di dalam kameranya. Selang beberapa saat teraknir ini dia memang sedang mempelajari fotografi.

***

Dee memeriksa kembali meja makan yang diletakkan di dekat teras. Makanan yang disiapkan di situ agak bercampur aduk menunya. Tapi Dee yakin tak seorangpun akan perduli. Di meja, masih hangat karena baru saja dikeluarkan dari panggangan, adalah makanan yang dimasak bersama- sama oleh Pratama dan Cintya tadi berupa menu andalan mereka yang bahan utamanya adalah roti dan daging cincang. Cintya tak lupa membawa pinggan berbentuk hati milik ibunya dari rumah untuk dipergunakan memasak menu tersebut di rumah kayu hari itu. Terpisah di tepi meja, tampak sebuah pinggan lain. Di dalamnya berderet bahan untuk dimasak beramai- ramai sebentar lagi. Sebelum bermain di halaman tadi, Cintya, Pratama, Respati, Pradipta dan Kirana menyelesaikan tugas mereka untuk menusuki potongan- potongan sosis, daging, paprika, nanas dan tomat dengan tusuk sate. Mereka akan berpesta barbeque. Untuk makanan kecil, selain puding, Dee juga membuat kroket hasil uji resep. Sudah lama dia ingin mencoba sebuah resep unik yang diberikan oleh seorang kawan, Kroket Londo, yaitu kroket berbahan dasar tepung, bukan kentang seperti kroket yang layaknya dikenal saat ini.

***

Menjelang tengah malam kemarin, tiga keluarga yang bersaudara berkumpul di rumah kayu untuk melewatkan malam tahun baru bersama. Respati, sepupu Pradipta, membawa beberapa kotak kembang api dari rumah. Kuti dan para ayah membantu anak- anak membengkokkan ujung kawat kembang api lalu menggantungkan kembang api tersebut menyebar di dahan pepohonan. Percik kembang api yang menyala di ranting- ranting pohon itu sungguh indah. Tentu bukan hanya kembang api di ranting pohon yang mereka saksikan. Letak rumah kayu yang ada di ketinggian memungkinkan mereka semua melihat begitu banyak kembang api warna- warni yang meledak bersamaan menghiasi keluasan langit malam di seantero kota saat pergantian tahun. Begitulah, di tahun baru itu mereka berkumpul dan bergembira. Menghabiskan waktu bersama menyaksikan kembang api, membakar kentang, jagung serta menyantap beberapa hidangan dan minuman hangat yang tersedia. Malam penuh kehangatan itu mereka lewatkan hingga sangat larut. Merajut cinta, Merajut kebersamaan. Kebersamaan yang akan terus disambung di pagi hari ini. Sementara itu, di teras Kuti mencampurkan air dan detergen dalam sebuah gelas kertas. Dibolonginya gelas kertas tersebut dengan ukuran lubang yang kira-kira akan cukup untuk memasukkan sedotan yang agak besar. Lubangnya sendiri dibuat pada ketinggian sekitar 2 ½ cm dari dasar gelas. Kuti lalu memasukkan sedotan plastik ke dalam lubang yang baru dibuatnya, kemudian menuangkan detergen ke dalam gelas tersebut sampai sedotannya tidak tampak lagi. Kemudian setelah itu ditambahkannya sedikit air dan pewarna. Pradipta tertawa senang melihat gelas berisi air sabun itu. Dia tahu, ayahnya membuat itu untuk mereka bermain. Dihampirinya sang ayah dan dengan gembira dia menerima tiga gelas kertas berisi air sabun yang diberikan Kuti padanya. Yang dua untuk Kirana dan Radya, para adik sepupunya, serta sebuah lagi untuk dirinya sendiri. Pradipta meniup perlahan sedotan di gelas itu. Segera dari mulut gelas tersebut beterbangan keluar gelembung-gelembung busa sabun. Kirana dan Radya mengikuti apa yang dilakukan oleh Pradipta dan halaman kini dipenuhi bola- bola sabun yang beterbangan.

Radya melompat- lompat senang, berusaha menangkap bola- bola sabun tersebut. Cahaya mentari pagi menimpa gelembung- gelembung bola sabun, membiaskan warna pelangi di setiap gelembung. Indah… sungguh indah… Sementara itu, di muka tenda, Pratama memetik gitar. Di sisinya, Cintya dan Respati bersenandung. Dan… dada Dee berdebar. Lagu itu… lagu yang disenandungkan mereka adalah lagu kesayangannya. Dee menikmati setiap nada, setiap kata dan terserap dalam keindahan lagu tersebut… Somewhere over the rainbow Way up high, There's a land that I heard of Once in a lullaby. Somewhere over the rainbow Skies are blue, And the dreams that you dare to dream Really do come true. Someday I'll wish upon a star And wake up where the clouds are far Behind me. Where troubles melt like lemon drops Away above the chimney tops That's where you'll find me. Somewhere over the rainbow Bluebirds fly. Birds fly over the rainbow. Why then, oh why can't I? If happy little bluebirds fly Beyond the rainbow Why, oh why can't I? Ah.. selalu ada harapan akan hari indah berwarna pelangi akan datang menjelang bagi kita semua yang tak henti bermimpi dan mau berusaha mewujudkan mimpi tersebut. Selamat Tahun Baru !

* Somewhere Over the Rainbow ; music by Harold Arlen, lyrics by E.Y. Harburg * * Gambar diambil dari: www.worth1000.com & wallpaper.free-photograph.net *

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun