Ada satu hal penting yang perlu diperhatikan saat menunaikan ibadah haji, yakni kesehatan.
IBADAH haji merupakan ibadah yang selain mental, juga melibatkan kekuatan fisik.
Perjalanan jauh, situasi yang berbeda dengan apa yang dihadapi sehari- hari, udara panas pada kebanyakan bulan di Arab Saudi tempat dimana ibadah haji dilakukan. Situasi emosi dimana kegembiraan dan kecemasan berpadu menjadi satu. Itu semua bisa tanpa disadari mempengaruhi kesehatan.
Belum lagi, virus dan bakteri yang beterbangan dimana- mana di sekitar kita.
Penyakit, bisa muncul tanpa diduga.
Aku, misalnya. Menjelang keberangkatan menuju ke Tanah Suci untuk beribadah haji dua tahun yang lalu, kondisi badanku sehat.
Semua baik- baik saja hingga hari keberangkatan. Gejala sakit baru timbul justru ketika pesawat mulai mengudara, terbang dari tanah air menuju ke Tanah Suci.
Badanku terasa tak enak. Aku juga gelisah tak bisa tidur.
Kupikir mulanya, itu karena perasaanku yang bercampur baur antara gembira dan cemas saat itu.
Tapi ternyata bukan. Tidak enak badan itu berlanjut sampai hari- hari pertama kami tiba di Madinah. Aku demam, lemas, nafsu makanku menghilang. Sempat ada beberapa kali waktu shalat akhirnya aku bahkan tak bisa berangkat ke Masjid Nabawi dan terpaksa shalat di dalam kamar di hotel sebab badanku lemas sekali.
Untunglah situasi itu teratasi setelah aku mendapatkan obat dari dokter di dalam rombongan kami. Kondisi tubuhku membaik, dan aku sehat sepanjang musim haji itu.