Pagi yang mendung.
TERDENGAR suara bunyi kodok dari halaman rumahkayu.
“ Sebentar lagi hujan, tampaknya, “ komentar Kuti.
“ Memangnya bunyi kodok itu tanda akan hujan, Pa? “ si kecil Pradipta bertanya.
Kuti mengangguk.
“ Ya. Kodok bisa merasakan saat udara lembab, Dipta. Dan jika udara lembab sekali menjelang hujan, kodok akan berbunyi. “
Oh, begitu… pikir si kecil.
“ Pa…” Pradipta tiba- tiba teringat sesuatu, “ Papa tau kan, kodok dan katak itu beda? “
Kuti sebenarnya tahu itu, tapi dia menjawab pertanyaan si kecil dengan pertanyaan lagi, “ Oh gitu ya? Apa bedanya? “
" Kodok kulitnya licin dan basah. Kaki belakangnya panjang. Katak kulitnya berbintil kering. Kakinya pendek, jadi tidak bisa melompat jauh. Kodok bisa melompat lebih jauh, " jawab si kecil.
Kuti tersenyum.